Plupuh (Humas)–Suasana khidmat menyelimuti halaman MAN 2 Sragen pada Selasa pagi (20/05/2025), saat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional digelar. Mengusung tema nasional “Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai perjuangan dan nasionalisme di kalangan generasi muda.
Upacara yang diikuti oleh seluruh civitas akademika MAN 2 Sragen ini berlangsung tertib dan bermakna. Dalam amanatnya, pembina upacara mengajak seluruh peserta didik untuk menjaga api kebangkitan seperti akar pohon yang menembus tanah, diam namun kokoh, menopang kehidupan bangsa yang terus tumbuh ke arah lebih baik. “Jangan biarkan semangat kebangkitan hanya menjadi seremonial. Jadikan ia bagian dari denyut nadi kita setiap hari. Seperti akar yang bekerja dalam diam, namun menjadi fondasi kehidupan,” tegas Abdul Ghofur selaku pembina upacara dalam pidatonya.


Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan Apel Literasi sebagai bentuk penguatan budaya literasi di lingkungan madrasah. Dalam kegiatan ini, sejumlah puisi terbaik karya siswa kelas X dan XI dibacakan secara bergantian di hadapan seluruh peserta upacara. Puisi-puisi tersebut merupakan hasil seleksi karya tulis bertema kebangsaan yang mencerminkan semangat perjuangan dan harapan masa depan Indonesia.
“Melalui puisi, siswa belajar menyuarakan pikirannya dengan kritis dan kreatif. Literasi menjadi jembatan untuk membangun bangsa yang kuat dari dalam,” ujar Fisesta Indriani Hasim selaku Pembina Literasi.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa dalam menghidupkan semangat kebangkitan nasional melalui karya sastra. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bentuk pembelajaran kontekstual yang memadukan nilai-nilai kebangsaan dengan keterampilan abad ke-21, terutama dalam bidang literasi, komunikasi, dan karakter.
Dengan mengusung simbol akar sebagai representasi semangat kebangkitan, MAN 2 Sragen tidak hanya memperingati sejarah, tetapi juga menanamkan tekad untuk terus bertumbuh menjadi madrasah yang mencetak generasi kuat, cerdas, dan berkarakter. “Bangkit bersama dimulai dari sini, dari halaman sekolah, dari suara siswa, dari akar yang terus menembus tanah dan menyatu dalam jiwa bangsa,” pungkasnya. (rgl/irw)

