Miri, Senin (25/11) pelaksanaan upacara dalam rangka hari guru nasional ke-74 kembali di gelar di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Sragen. Upacara yang mulai dilaksanakan pada pukul 07.15 WIB bertempat di halaman MTsN 7 Sragen dengan Pembina upacara Kepala Madrasah, Drs. Nur Kayat, M.S.I, sedangkan petugas upacara yang biasanya dilaksanakan oleh para peserta didik, kali ini dilaksanakan oleh tenaga pendidik dan kependidikan MTsN 7 Sragen baik MC, pengibar bendera, komandan upacara, pembaca doa, paduan suara dan pembaca UUD 1945. Upacara sebagai puncak acara peringataan hari guru nasional ke-74 di MTsN 7 Sragen berjalan khidmat.
Pada upacara peringatan hari guru nasional ke-74, pembina upacara membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang didalam sambutan itu dikatakan bahwa guru memiliki tugas termulia sekaligus yang tersulit, karena guru diberikan tugas membentuk masa depan bangsa, membantu murid yang mengalami ketertinggalan kelas. Dikatakan juga bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, setiap guru juga mesti mampu menginspirasi kepada murid-muridnya. Namun hal diatas kenyataanya masih banyak terkendala, maka guru semestinya mengajak berdiskusi, mengajak murid untuk mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial, menemukan bakat dan menawarkan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukanya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak. Demikian ringkasan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Seusai pembacaan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Madrasah juga menambahkan amanatnya kepada peserta upacara, “Kita sekarang hidup di jaman mileneal, tetapi kita semua tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak yang bergaya kolonial, guru-guru yang sekarang mengajar merupakan produk-produk lama yang harus senantiasa mengikuti perkembangan jaman, sehingga mampu menjadi pengajar yang dinamis yang bisa menyongsong pendidikan di jaman digital atau era revolusi industri 4.0 yang bergerak sangat cepat”. Lebih lanjut kepala madrasah menyampaikan kepada peserta upacara, bahwa pendidikan bukan hanya bersifat statis ataupun monoton, karena pendidikan haruslah mengikuti perkembangan dunia dimana ilmu pengetahuan dan tehnologi berkembang sangat cepat, sehingga baik peserta didik maupun pendidik harus terus belajar.
Hal yang juga membanggakan bagi segenap pendidik dan tenaga kependidikan serta kebanggaan bagi seluruh keluarga besar MTsN 7 Sragen pada kesempatan upacara kali ini juga diserahkan 2 (dua) piala dari 2 (dua) kegiatan pertandingan dalam rangka hari guru nasional. Diantaranya piala dari pertandingan bola volley yang mana tim dari MTsN 7 Sragen mendapatkan juara 3 dan juara 2 untuk pertandingan bulutangkis. Meskipun tidak menduduki juara pertama setidaknya keberhasilan saat ini bisa menjadi evaluasi untuk keberhasilan kegiatan pertandingan serupa pada masa yang akan datang. Pertandingan bola voley maupun bulu tangkis telah dilaksanakan beberapa hari sebelum kegiatan puncak upacara hari guru tanggal 25 November.
Pada kesempatan upacara kali ini kejutan bagi tenaga pendidik dan kependidikan adalah diserahkannya kue tart yang dilakukan oleh peserta didik diwakili oleh OSIM kepada bapak dan ibu guru yang diterima oleh kepala madrasah dan secara simbolis dipotong dan diterimakan kepada perwakilan guru, sehingga membuat suasana upacara lebih meriah dan mendapatkan applause dari peserta upacara sebagai tanda wujud terima kasih para peserta didik kepada segenap bapak ibu gurunya yang telah menyampaikan ilmunya. Dan surprise berikutnya dilanjutkan dengan pembacaan puisi diiringi dengan lagu hymne guru yang dibacakan oleh dewan penggalang MTsN 7 Sragen didepan segenap peserta upacara, sehingga membuat suasana upacara hari guru nasional kali ini terasa lebih bermakna. Kegiatan lain dalam rangka menyemarakkan kegiatan hari guru nasional adalah kegiatan jalan sehat yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 22 November 2019 yang mengambil start dan finish di Korwilcam bidang pendidikan/Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Miri. Dalam kegiatan tersebut disediakan ratusan doorprice bagi peserta jalan sehat yang bisa didapatkan dengan mencocokan nomer undian yang dibagikan di rute yang telah ditetapkan saat jalan sehat.
Untuk melengkapi semarak upacara dalam rangka Hari Guru Nasional seusai upacara segenap tenaga pendidik dan kependidikan mengadakan potong tumpeng yang telah disiapkan oleh ibu-ibu di lingkungan MTsN 7 Sragen. Potong tumpeng sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Potong tumpeng dilakukan oleh Kepala Madrasah didampingi Waka Kurikulum, Bapak Saifrudin, S.Pd, M.Sc. Kepala Madrasah berharap, kedepan pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan MTsN 7 Sragen bisa mengemban amanah negara dan amanah orang tua/wali murid sebagai pendidik dan lebih baik lagi, semakin berkompeten mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang telah di amanatkan undang-undang serta memajukan madrasah agar mendapatkan tempat di hati masyarakat. (edy/ren/ira)