Sragen – MTs Negeri 6 Sragen kembali menggelar vaksinasi dosis kedua bagi para siswa pada Jum'at (29/10). Vaksinasi tersebut diikuti oleh 351 siswa dan 7 guru susulan.
Panitia penyelenggara vaksinasi adalah seluruh guru dan karyawan MTs Negeri 6 Sragen menggandeng Puskesmas Kecamatan Gemolong. Kegiatan vaksinasi dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.15 dengan pembagian dua sesi untuk siswa putra dan putri. Para siswa putra menerima vaksin di sesi pertama, diikuti para siswi. Pembagian sesi tersebut dimaksudkan agar para siswa putra dapat mengikuti sholat Jum'at tepat waktu. Setelah selesai menerima sintikan vaksin para siswa menikmati konsumsi yang telah disediakan sambil sejenak dilakukan observasi. Apabila selama observasi siswa tanpa keluhan apapun maka dipersilakan langsung pulang.
Kepala MTs Negeri 6 Sragen Drs. H. Sunarto, M.Pd. mengungkapkan, vaksin kedua ini dilakukan untuk menuntaskan program vaksinasi bagi para siswa.
“Penuntasan vaksinasi ini adalah untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh siswa, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran covid-19. Harapannya semoga seluruh masyarakat MTs Negeri 6 Sragen khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya terhindar dari virus covid-19″.
Hingga saat ini, MTs Negeri 6 Sragen telah sukses menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sistem shift sejak pertengahan bulan Agustus 2021. Dengan adanya vaksinasi dosis kedua menjadi ikhtiar sekolah untuk melanjutkan proses pembelajaran dengan aman dan nyaman bagi guru, siswa, maupun orang tua.
Sebagaimana pelaksanaan vaksinasi pertama, penataan tempat sudah diatur sedemikian rupa sesuai standar protokol kesehatan. Tempat registrasi, tempat tunggu dan screening, serta observasi, semua telah dikondisikan. Petugas screening dan penyuntikkan vaksin dari anggota puskesmas Gemolong. Sedangkan petugas pencatatan data peserta vaksin dari panitia sekolah.
“Vaksin dosis kedua ini menjadikan sekolah semakin yakin dan mantap gelar PTM lebih baik”, tambah Sunarto. Kegiatan berakhir lancar dan lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan. Hal ini karena adanya kerjasama yang baik antar pihak terkait, setelah melakukan evaluasi kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi dosis pertama sebulan sebelumnya. (TM)