Sragen – Pada bulan Ramadhan ini, Selasa (28/06/16), Kankemenag Sragen menyenggarakan kegiatan Pembinaan Hisab Rukyat Orientasi Pengukuran Arah Kiblat bagi takmir masjid sekabupaten Sragen, di Aula Kankemenag Sragen.
Bersamaan dengan acara tersebut, Kankemenag Sragen juga melakukan penyaluran Insentif bagi Imam dan Muadzin Masjid Besar sekabupaten Sragen, secara simbolis penyerahan dilakukan oleh Kepala Kankemenag Sragen, Drs. H. Ahmad Nasirin, M.Ag.
Kemudian, sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Drs. H. Ahmad Nasirin, M.Ag membahas mengenai problematika Hisab Rukyat yang ada di Indonesia. Selama ini, Penyebab utama perbedaan yang ada Indonesia bukan hanya ada pada perbedaan metode hisab atau rukyat, akan tetapi juga pada perbedaan kriteria tentang hilal dapat di rukyat. Bagaimana mengurai persoalan hisab rukyat dan bagaimana para pihak mensikapinya kiranya perlu ada kajian yang serius dan berkelanjutan sebagai upaya dalam mengatasi permasalah dan usaha menyatukannya.
Pada sesi berikutnya, Drs. Erfandi, Kepala KUA Sragen, menyampaikan pelatihan pentaskihan arah kiblat. “Sudahkah menghadap kiblat? Masjid kita? Mushola kita, Langgar kita, Rumah, tempat sholat kita? Atau mungkin kuburan kampung kita? “ tanyanya kepada peserta. Dalam mengukur arah kiblat, ada berbagai metode yang bisa dipakai, antara lain : Kompas, Rashdul Qiblat Tahunan, Rashdul Qiblat Harian, Tongkat Istiwa (bayang-bayang matahari), Theodolit, Google Earth, dan Mizwala.
Selanjutnya, Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Th.I, Penyelenggara Syariah Kankemenag Sragen menyampaikan kebijakan pembinaan hisab rukyat. Hisab Rukyat di Indonesia memiliki badan tersendiri yaitu BHRD, dan sementara ini di Sragen belum terbentuk.
Fokus dari Hisab Rukyat antara lain penetapan Jadwal Imsakiyah berdasarkan perhitungan dari Kementerian Agama dan pengukuran arah kiblat pada fasilitas umum dan permohonan dari masyarakat.
Harapan kepada peserta setelah diadakannya acara ini, peserta dapat menginformasikan ke masyarakat, jangan sampai masjid dibangun tapi arah kiblatnya salah. (yrtd)