Miri-Sragen, Sabtu(22/10) peringatan hari santri yang telah ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya digelar oleh pendidik, tenaga kependidikan dan perserta didik MTsN 7 Sragen. Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan upacara bendera bertempat di halaman MTsN 7 Sragen. Hadir sebagai pembina upacara Kepala Madrasah, Rusdiyanto. Sedangkan petugas upacara oleh peserta didik MTsN 7 Sragen berlangsung khidmat dengan tema nasional Hari Santri “Berdaya Guna Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Adapun maksud dari tema tersebut adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setaip fase perjalanan sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Upacara bendera sebagai peringatan hari santri terasa berbeda dari biasanya. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian ala santri. Bagi peserta didik laki-laki mengenakan sarung, berbaju koko dan berpeci, sedangkan peserta putri berpakaian gamis putih berjilbab hitam. Pendidik dan tenaga kependidikan laki-laki mengenakan baju koko putih dipadu sarung dan peci, dan peserta putri berbusana gamis putih.
Dalam amanat hari santri, sambutan Menteri Agama RI dibacakan oleh pembina upacara, Kepala Madrasah Rusdiyanto dan Ikrar santri dibacakan oleh petugas upacara ditirukan semua peserta didik MTsN 7 Sragen. Pada upacara tersebut dibacakan sejarah ditetapkannya hari santri oleh Presiden RI, Joko Widodo melalui Kepres Nomor 22 Tahun 2015 yang menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri dengan merujuk tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Setelah upacara rangkaian kegiatan hari santri dilanjutkan dengan pemberian piala dan piagam penghargaan kepada peserta didik MTsN 7 Sragen yang telah berhasil dalam pertandingan sepak bola antar sekolah menengah se-Kecamatan Miri yang telah dilaksanakan pada, Ahad (16/10) dan tim sepakbola MTsN 7 Sragen tampil sebagai juara 2 (Runner Up) dengan adu penalty 5-6.
Rangkaian kegiatan peringatan hari santri selanjutnya adalah khataman Al Qur’an yang terbagi dalam tim peserta didik dan wali yang membaca Al Qur’an 30 juz di kelas masing-masing dan tim pendidik dan tenaga kependidikan yang mengkhatamkan 30 juz di halaman MTsN 7 Sragen. Acara Khataman di akhiri dengan do’a Khotmil Qur’an oleh Wakabid Kehumasan, Ngadi dan diikuti seluruh warga madrasah di halaman MTsN 7 Sragen.
Puncak acara peringatan hari santri yang ditunggu peserta didik selanjutnya adalah Parade Sholawat MTsN 7 Sragen. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah, Rusdiyanto dan dipandu langsung oleh Wakabid Kesiswaan Saifrudin, “Bersholawat kepada Nabi Muhammad merupakan bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad seperti yang tercantum dalam sebuah hadist, Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali,” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai) terang Saifrudin.
Pada acara ini setiap kelas mengirimkan vokalis dengan iringan musik group rebana MTsN 7 Sragen yang diasuh oleh M. Rifai, Sulamin dan Nuril Hudi sebagai tim pembinanya dengan sholawat wajib “Ya Rabbi Sholli Ala Muhammad”. Parade sholawat MTsN 7 Sragen dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB. Parade sholawat yang diikuti oleh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berlangsung meriah dan bagi kelas yang tampil secara maksimal menurut penilaian tim juri akan mendapatkan hadiah dari madrasah. (edy)