Sragen-Dalam rangka untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi guru Agama Islam SD, SMP, SMA/SMK, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, melalui Seksi Pendidikan Agama Islam melaksanakan Workshop Pengayaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI, bertempat di Wisma Palereman Ondrowino Sragen, Selasa (13/03) dan diikuti 50 orang guru.
Dalam kesempatan tersebut, Kakankemenag Sragen, Drs. H. Ahmad Nasirin, M.Ag menegaskan ada beberapa hal yang menjadi catatan penting para guru termasuk GPAI. Catatan itu adalah kompetensi yang wajib dimiliki para guru professional yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Sosial.
Ahmad Nasirin juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah telah memperhatikan kesejahteraan guru. Jabatan para guru khususnya yang telah PNS dan sertifikasi saat ini telah menjadi jabatan yang diidam-idamkan masyarakat. Pemerintah telah banyak menggelontorkan anggaran untuk pendidikan untuk erbaikan sarpras, kualitas dan kesejateraan guru diantaranya melalui Tunjangan Profesi Guru (TPG) maupun tunjangan fungsional.
“Pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang banyak dalam pendidikan termasuk juga pemberian tunjangan profesi dan tunjangan tunjangan lainnya, untuk itu para guru juga harus meningkatkan kompetensinya, agar tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai” harap Nasirin.
Nasirin juga meminta para peserta fokus dan serius mengikuti kegiatan ini hingga menyeluruh sampai akhir acara yang dijadwalkan, sehingga diharapkan setelah selesai kegiatan mampu untuk menerapkannya ketika pembelajaran.
Sementara itu turut memberikan pengarahan Sekretaris Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Sragen, Dra. Hj. Sunari, M.Pd. Sunari menyampaikan bahwa dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam anak didik akan memiliki etika dan budi pekerti yang luhur. Sunari juga mengingatkan bahwa para guru harus selalu kreatif dalam menggunakan metode pembelajarannya, karena tantangan pembelajaran saat ini sangat berat.
“Peran guru PAI saat ini sangat diperlukan, akhlak dan dekadensi moral sudah mengkhawatirkan” kata Sunari. “Anak kita lahir dan besar di abad 21, sedangkan para pengajar seperti kita lahir di abad 20 tentunya perlu kreatifitas dan metode yang cocok untuk mengajar anak kita” harap Sunari.
Pada kesempatan itu pula, Kasi Pais Kankemenag Sragen, Drs. H. Khumaidin, M.Ag menyampaikan bahwa workshop atau pelatihan sangat penting untuk peningkatan kualitas guru.
“Pelatihan atau diklat itu penting, seumur-umur jadi PNS jangan hanya pernah mengikuti Diklat Prajabatan saja” ujar Khumaidin. “Silahkan bagi yang belum pernah diklat untuk melaporkan kepada kami, Insyaallah kalau ada jadwal diklat akan kami tugaskan” tambahnya.(and/ira)