Sragen (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri 2 Sragen menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan pada Kamis (31/7), bertempat di Aula MAN 2 Sragen. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Wiyono, turut hadir dan melakukan pembinaan kepada jajaran guru dan tenaga pendidik MAN 2 Sragen.
Acara dimulai secara formal dengan rangkaian pembukaan yang khidmat: menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan dari kepala madrasah, doa bersama, hingga memasuki inti kegiatan pembinaan. Meskipun begitu, kegiatan ini dikemas secara santai dan bermakna, menciptakan atmosfer dialogis dan penuh kedekatan antara narasumber dan peserta.

Pada sesi pembinaan, Wiyono menyampaikan materi yang mengangkat tema penting seputar Disiplin Diri, Etos Kerja Unggul, serta Pendidikan Berkualitas dan Berdampak. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya profesionalisme guru di era transformasi pendidikan saat ini.
“Disiplin bukan hanya tentang kehadiran, tetapi juga konsistensi dalam memberikan yang terbaik untuk siswa. Etos kerja yang unggul harus menjadi budaya kita sebagai guru madrasah agar mampu menciptakan pendidikan yang benar-benar berdampak,” tegasnya.
Wiyono memperkenalkan konsep kurikulum berbasis cinta, sebuah pendekatan yang menempatkan cinta sebagai dasar dalam mendidik dan melayani peserta didik. Menurutnya, kurikulum tersebut bukan sekadar mengajarkan pengetahuan, tetapi lebih jauh mengutamakan keteladanan, kepedulian, dan hubungan emosional yang positif antara guru dan siswa.
“Guru dan tenaga kependidikan adalah ujung tombak perubahan. Maka, diperlukan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, komitmen dalam pelayanan, serta kemampuan membangun kerja sama tim yang solid untuk menciptakan madrasah yang berkualitas dan berkarakter,” tegas Wiyono dalam paparannya.

Kegiatan ini berlangsung dengan antusias, diwarnai sesi tanya jawab interaktif dan refleksi bersama. Seluruh peserta menyambut baik materi yang disampaikan karena sangat relevan dengan tantangan dunia pendidikan saat ini, terutama dalam membentuk madrasah yang adaptif, responsif, dan berorientasi pada mutu.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas pembinaan yang telah diberikan dan berharap supaya kegiatan ini mampu memberikan energi baru dalam peningkatan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan.
Pembinaan ini menjadi komitmen MAN 2 Sragen dalam membangun ekosistem madrasah yang unggul, religius, dan berkarakter, serta mendukung program peningkatan mutu pendidikan yang diinisiasi Kementerian Agama. Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendukung transformasi madrasah menuju lembaga pendidikan yang adaptif, profesional, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan generasi muda Indonesia. (rgl/enn)