Sragen (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Sragen menggelar kegiatan In House Training (IHT) bertemakan “Peningkatan Kompetensi Guru sebagai Pemimpin Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja” demi meningkatkan mutu pendidikan dan memperkuat peran guru sebagai pemimpin pembelajaran. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (19/6) ini, mendapat kehormatan dengan hadirnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Dr. H. Ihsan Muhadi, S.Ag., M.Si.
Dalam sambutannya, Ihsan Muhadi menekankan bahwa peningkatan kompetensi guru bukan sekadar formalitas administratif. Peran guru tak hanya terbatas sebagai pengajar saja, tetapi juga pembentuk karakter, pemandu masa depan, dan penggerak peradaban. “Yang dihadapi guru adalah manusia, bukan berkas atau benda mati, maka guru harus bekerja dengan rasa dan membutuhkan keterampilan khusus,” tegasnya.
Selanjutnya Ihsan Muhadi juga mengapresiasi pilihan waktu pelaksanaan IHT ini, yang dilaksanakan tepat setelah pengerjaan rapor siswa usai, karena mencerminkan efisiensi serta semangat berkelanjutan dalam dunia pendidikan. Ia menyebut MAN 3 Sragen sebagai madrasah yang tidak pernah berhenti berbenah demi kemajuan madrasah dan pendidikan.
Dua pemateri andal turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Pengawas Madrasah Aliyah Kankemenag Sragen Amin Sarwati dan seorang praktisi pendidikan berpengalaman Soleh Huzaini.
Amin Sarwati mengupas tuntas tentang pentingnya membangun karakter, kompetensi, konsistensi, dan kolaborasi di kalangan guru dan tenaga kependidikan. Ia menegaskan bahwa keempat aspek ini menjadi fondasi dalam membentuk generasi emas yang tak hanya cerdas secara akademik, melainkan juga matang secara emosional dan spiritual.
Sementara itu, Soleh Huzaini berbicara lebih jauh mengenai peran strategis guru dalam mendampingi siswa agar mampu melangkah ke jenjang perguruan tinggi. Huzaini menyoroti pentingnya peran guru sebagai fasilitator, yang mampu membuka peluang dan akses bagi masa depan siswa dengan kompetensinya.
Kegiatan ini menjadi lebih bermakna berkat sesi tanya jawab dan diskusi yang dinamis antara peserta dan pemateri. Interaksi yang hidup menunjukkan antusiasme tinggi dari para guru MAN 3 Sragen untuk terus belajar dan berkembang.
Kepala MAN 3 Sragen Mario, dalam pernyataannya menyampaikan harapan agar IHT ini menjadi awal dari langkah-langkah nyata dalam transformasi pendidikan di madrasah tersebut. “Kami ingin guru-guru di MAN 3 tidak hanya mengajar, tetapi memimpin pembelajaran dan menginspirasi siswa untuk bermimpi lebih tinggi,” ucapnya.
Dengan semangat kolaboratif dan haus akan peningkatan kapasitas, IHT yang telah sukses dilaksanakan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi MAN 3 Sragen untuk terus melahirkan generasi unggul, berkarakter, dan siap bersaing di era global. (kus/enn)