Sragen (Humas) – Usai upacara peringatan Hari Pahlawan pada Senin (10/11), halaman MTs Negeri 2 Sragen mendadak ramai oleh gelak tawa dan antusiasme siswa. Bank Syariah Sragen hadir memberikan sosialisasi tentang bahaya pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol), dua masalah digital yang kian mengancam generasi muda.
Kegiatan ini berlangsung meriah karena diselingi sesi tanya jawab berhadiah. Siswa terlihat aktif mengangkat tangan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang cara mengenali pinjol ilegal, ciri-ciri jebakan judi online, serta dampak hukum dan sosial dari keduanya.
Perwakilan marketing Bank Syariah Sragen, Siti, menegaskan pentingnya membangun kesadaran sejak dini. “Anak-anak sekarang tumbuh dengan teknologi, sehingga pengetahuan tentang bahaya pinjol dan judol harus diberikan sejak awal. Kami ingin mereka paham risiko dan tidak terjebak godaan yang merusak masa depan,”ujarnya.
Siti juga mengajak siswa untuk memulai kebiasaan baik melalui budaya menabung.“Menabung bukan hanya soal uang, tapi soal disiplin dan perencanaan masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala MTsN 2 Sragen, Aris Suparlan, menyampaikan apresiasi atas kegiatan edukatif tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada Bank Syariah Sragen yang telah hadir memberikan wawasan penting bagi para siswa. Semoga melalui sosialisasi ini, anak-anak lebih bijak memanfaatkan teknologi dan semakin termotivasi untuk menabung,” tuturnya.
Salah satu siswa kelas 9I, Syarifatun Najwa, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari sosialisasi tersebut. “Saya baru tahu kalau pinjol bisa sangat merugikan dan judi online itu bisa bikin kecanduan. Jadi lebih hati-hati kalau melihat iklan di HP. Saya juga jadi semangat buat menabung,” ungkap Syarifatun.
Dengan antusiasme siswa yang tinggi, kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu menanamkan pemahaman mendalam tentang bahaya pinjol dan judol sekaligus menumbuhkan karakter positif dalam mengelola keuangan sejak usia sekolah. (zhr/enn)







