Sragen (Humas) – Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi dan meningkatkan kemampuan jurnalistik siswa, MTs Negeri 5 Sragen menggelar kegiatan Literasi dan Pelatihan Jurnalistik, bekerja sama dengan Harian Suara Merdeka. Kegiatan berlangsung pada Rabu (27/8) di halaman madrasah, dengan sambutan antusiasme tinggi dari para siswa.
Kepala MTsN 5 Sragen, Muhsin, menekankan pentingnya literasi sebagai bekal utama bagi generasi muda untuk mengenal dunia, menyalurkan ide, serta mengasah kreativitas.
“Melalui membaca dan menulis, siswa tidak hanya dapat melihat dunia, tetapi juga dapat mengekspresikan pemikiran dan minatnya dengan cara yang positif,” tegasnya.
Dalam sesi kegiatan literasi, tim Suara Merdeka mengajak siswa untuk memahami struktur dasar sebuah berita melalui metode 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, dan How). Selain itu, diselenggarakan pula kuis interaktif dengan hadiah menarik bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan terkait isi berita dari koran yang dibagikan.
Siswa yang tampil aktif dan mampu menjawab dengan cepat dan tepat diberikan reward serta berkesempatan untuk dipilih sebagai Duta Literasi MTsN 5 Sragen — sebuah bentuk apresiasi untuk mendorong semangat berliterasi di kalangan pelajar.

Usai kegiatan literasi, acara dilanjutkan dengan pelatihan jurnalistik khusus bagi tim jurnalis siswa MTsN 5 Sragen. Dalam pelatihan ini, siswa dibekali keterampilan dasar jurnalistik seperti teknik penulisan berita, fotografi jurnalistik, videografi, serta strategi pembuatan konten untuk media sosial.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para siswa tak hanya mampu menulis berita yang baik, tetapi juga bisa menjadi konten kreator yang produktif, inovatif, dan beretika dalam menyampaikan informasi.
Di akhir kegiatan, Kepala Madrasah kembali memberikan pesan inspiratif kepada para jurnalis muda. “Jadilah jurnalis yang kuat, tangguh, tidak mudah menyerah, dan selalu kreatif. Eksistensi informasi di MTsN 5 Sragen berada di pundak kalian,” ujar Muhsin bersemangat.
Sebagai bentuk komitmen, para jurnalis muda MTsN 5 Sragen mengusung slogan “Tiada Hari Tanpa Berita dan Konten”.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen edukatif, tetapi juga menjadi pijakan awal bagi para siswa untuk tumbuh sebagai insan literat dan jurnalis muda yang cakap di era digital. (ma/okta/enn)