Tanon-Kakankemenag Sragen, H. Ihsan Muhadi, S.Ag, M.Si membuka pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI), MTs se-Kabupaten Sragen yang bertempat di MTs N 2 Sragen. Hajatan yang sudah vakum beberapa tahun terakhir sejak pandemi ini kembali menggeliat. Delapan (8) Kelompok Kerja MTs (KKM) se-Kabupaten Sragen mengirimkan atlet terbaiknya untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten.
Drs.H.M. Aris Suparlan, M.Pd selaku ketua K3MTs sekaligus ketua penyelenggara melaporkan lomba yang akan dipertandingkan, yaitu 6 cabang lomba olahraga meliputi futsal putra, bola voly putra putri, bulu tangkis putra putri, tenis meja putra putri, lari 100 meter putra putri dan lari 400 meter putra putri. Sedangkan untuk cabang seni meliputi tilawah putra putri, tahfidz putra putri, pidato bahasa Arab putra putri, story telling putra putri, stand up comedy putra putri, dan madrasah singer putra putri.
Dalam sambutannya, Kakankemenag mengatakan bahwa wakil-wakil dari MTs yang dikirim mengikuti seleksi adalah siswa-siswa berpotensi, untuk itu harus memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya secara optimal. ”Kalian sudah dibimbing dan dipersiapkan oleh pembimbing masing-masing. Tetapi ingat, Kabupaten lain juga sudah mempersiapkan wakil-wakilnya dan sudah dibimbing juga. Untuk itu, ayo laksanakan seleksi dengan sportif dan optimal. Yang menang jangan merasa terbaik, yang kalah jangan merasa lemah,” demikian Ihsan memberikan spirit.
Ihsan juga menjelaskan bahwa peserta seleksi di kabupaten kelak akan menjadi duta Sragen untuk bertanding di tingkat Provinsi Jateng. Untuk itu para atlet harus menjaga adab, kebersamaan, dan komitmen lomba dengan baik. Selanjutnya Ihsan mengucapkan terima kasih kepada K3M atas ide dan pemikiran yang telah menyelenggarakan PORSENI sehingga bisa mendapatkan kader bibit unggul. Ihsan pun berharap diberi kemudahan untuk menjadi juara umum di tingkat provinsi.
Sementara itu, yang menarik di balik acara PORSENI ini adalah, shohibul bait MTs N 2 Sragen juga mengadakan acara market day yang melibatkan seluruh siswanya. Para siswa menggelar pameran seni dan produk hasil karya mereka dari kegiatan pembelajaran implementasi Kurikulum Merdeka dalam mempersiapkan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain makanan dan minuman, beberapa produk unggulan dipamerkan seperti kain motif ecoprint, kaos sablon, lukisan, dan berbagai produk kerajinan tangan. Semua adalah murni karya siswa hasil dari praktik pembelajaran Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam kesempatan meninjau bazar dan pameran tersebut, Kakankemenag tertarik pada lukisan hasil karya siswa. Ihsan sempat berbincang dengan para guru pengampu mapel Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) yang menjadi komandan acara tersebut. Nita Ayu ASN, salah satu guru SBK menjelaskan bahwa pameran itu dimaksudkan untuk membuat anak-anak semangat berkarya dan bangga atas pencapaiannya selama belajar seni rupa. Sementara itu, guru lain, Mei Dwi Utomo menerangkan bahwa acara itu digelar untuk menghargai karya siswa, bukan hanya sebatas pemberian nilai berupa angka saja, tetapi lebih kepada apresiasi dan bisa dinikmati banyak orang.
Dalam kesempatan tersebut, Ihsan memberikan apresiasi dan pujian. “Bagus sekali ini, ke depannya bisa dibuatkan galeri seni rupa supaya semua bidang seni bisa disinergi,” pungkas Ihsan. (Nana)