Sragen (Humas) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh MAN 2 Sragen. Dua siswi berbakatnya, Mutiara Alan dan Mutiara Zianka Febri, berhasil lolos seleksi proposal Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 bidang riset jenjang Madrasah Aliyah (MA).
Proposal berjudul “Analisis Efektivitas Virtual Laboratory Fisika dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik di MAN 2 Sragen” tersebut sukses menembus seleksi nasional dan melaju ke tahap presentasi. Presentasi dilaksanakan secara virtual pada Minggu (28/09) yang melibatkan tim riset terbaik dari berbagai madrasah se-Indonesia.
Guru pembimbing riset, Marlinda Mega, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan ajang bergengsi karena hanya 30 tim terbaik se-Indonesia yang mendapat kesempatan. “Dalam OMI ini peneliti memaparkan hasil gagasan mereka langsung di depan dewan juri. Presentasi dilakukan secara virtual melalui zoom meeting dan Alhamdulillah anak anak bisa menyajikan dengan baik dan lancar,” jelas Marlinda.
Ia berharap keberhasilan ini menjadi pijakan awal bagi kedua siswinya untuk terus berprestasi di tahap berikutnya. “Mohon doa dari seluruh warga MAN 2 Sragen khususnya dan warga madrasah di Sragen pada umumnya agar tim ini bisa melangkah ke tahap berikutnya dan membawa nama madrasah di tingkat nasional,” imbuhnya.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono menyampaikan rasa bangga atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa MAN 2 Sragen terus menumbuhkan budaya riset, inovasi, dan prestasi. “Kami sangat mengapresiasi kerja keras siswi dan guru pembimbing. Semoga capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi,” ungkapnya.
Salah satu siswi, Mutiara Zianka Febri, juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa membawa nama MAN 2 Sragen ke ajang nasional. “Awalnya kami tidak menyangka bisa lolos seleksi proposal. Rasanya campur aduk antara bangga dan gugup saat presentasi di depan juri. Tapi dengan bimbingan guru dan dukungan teman-teman, kami bisa melewatinya. Semoga hasilnya maksimal dan bisa memberi kebanggaan untuk madrasah,” tuturnya.
Dengan capaian ini, MAN 2 Sragen tidak sekadar hadir di panggung nasional, tetapi juga membuktikan bahwa madrasah mampu melahirkan generasi peneliti yang berani bermimpi, berinovasi, dan memberi kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia. Dari sebuah laboratorium virtual di Sragen, lahirlah mimpi-mimpi besar yang siap menginspirasi negeri. (rgl/irw)