Plupuh – Bulan Nopember 2019 ini berasa bulan yang istimewa bagi segenap keluarga besar MAN 2 Sragen. Di samping bulan ini merupakan bulan di mana insan paling mulia dilahirkan karena bertepatan dengan bulan Rabiul awal pada kalender hijriyah, bulan ini di dalamnya juga ada tanggal di mana organisasi persatuan guru, PGRI, lahir. Yang menjadikan lebih istimewa lagi bagi keluarga besar MAN 2 Sragen, pada bulan ini tepatnya 25 Nopember, adalah hari lahir institusi tercinta ini. MAN 2 Sragen lahir pada tanggal 25 Nopember 1995, sehingga pada tahun ini usianya genap 24 tahun.
Dalam rangka memperingati milad MAN 2 Sragen yang ke-24, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dan akan diakhiri secara puncaknya pada Desember 2019. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka milad ke-24 ini diawali dengan bhakti sosial berbagi air bersih ke wilayah kecamatan Gesi dan Jenar pada 17 Oktober 2019. Faisal, selaku ketua pelaksana kegiatan Milad, mengatakan bahwa meskipun milad MAN 2 Sragen jatuh pada 25 Nopember, namun puncak kegiatan tidak dilaksanakan pada tanggal itu mengingat para guru dan peserta didik sedang konsentrasi menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil. “Tanggal itu digunakan untuk kegiatan sarasehan antara para guru, pegawai MAN 2 Sragen beserta komite dan para pendiri madrasah serta diisi dengan berbagai lomba bagi para peserta didik MAN 2 Sragen. Adapun puncak peringatan milad MAN 2 Sragen dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Desember 2019 dengan diadakan seminar parenting bagi orang tua wali murid, temu alumni dan jalan sehat keluarga besar madrasah dan masyarakat ,” tegasnya. Dalam pelaksanaan milad ke-24 MAN 2 sragen ini, madrasah menggandeng para alumni untuk ikut serta dalam konsep, dan pelaksanaan kegiatan.
Tema yang diusung dalam milad ke-24 MAN 2 Sragen adalah “Bersama Menggapai Prestasi.” Dalam sambutannya pada acara sarasehan keluarga besar MAN 2 Sragen, komite dan para sesepuh, Kepala MAN 2 Sragen, Maryono, mengatakan bahwa usia 24 tahun bukanlah usia yang muda lagi, usia 24 merupakan usia yang cukup produktif untuk menunjukkan prestasi. “MAN 2 Sragen tidak saatnya lagi untuk bingung mencari murid, namun di usia yang ke-24 madrasah harus menunjukkan berbagai prestasi membanggakan yang harus diraih” ujarnya. Dalam kegitan sarasehan tersebut, hadir pula bapak Drs. H. Irwan Djunaidi, mantan Kasi Dikmad pada kantor kementerian agama kab. Sragen, selaku pendiri dan sesepuh MAN 2 Sragen dan Ibu Hj. Amin Sarwati, M.Pd., selaku pengawas madrasah aliyah pada kantor kementerian Agama kabupaten Sragen.
Rangkaian kegiatan milad ke-24 MAN 2 Sragen ini juga diwarnai dengan kegiatan para peserta didik dengan berbagai perlombaan. Perlombaan yang dilaksanakan antara lain; kreasi tumpeng antar kelas, merias kelas, tahfidz, kaligrafi, dan permaianan tradisional, serta pengajian dalam rangka maulid Nabi Saw. Rusdiyanto, , selaku waka kesiswaan MAN 2 Sragen, mengatakan bahwa disamping perlombaan siswa yang mengarah pada peningkatan dan perbaikan ranah kognitif, affektif dan keterampilan siswa, ada perlombaan permaian tradisional yang mencoba membawa dan mengenalkan kembali permainan tradisional kepada para siswa. “Anak-anak lebih dekat kepada gadget, permainan-permaian online di HP dan jarang sekali mereka memainkan bahkan mungkin tidak tahu permainan tradisional. Pada Milad MAN 2 Sragen ini, madrasah mencoba mengakrabkan kembali permainan-permainan tradisional tersebut kepada siswa” tuturnya. Beberapa permainan tradisional yang ikut memeriahkan milad MAN 2 Sragen antara lain, egrang, gobaksodor, lompat tali, dan permainan kelereng. Keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk memicu dan memacu segenap keluarga besar MAN 2 Sragen untuk bersama-sama dalam menggapai prestasi. Dirgahayu MAN 2 Sragen, semoga senantiasa menjadi madrasah yang hebat dan bermartabat. MAN 2 Sragen, mantap! (isal/ren/ira)