Sragen (Humas)-MAN 2 Sragen berhasil menuntaskan pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) oleh seluruh guru dan kepala madrasah, pada Kamis (25/9). Capaian 100% ini mendapat apresiasi dari Tim Monitoring dan Evaluasi dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Monev dipimpin oleh Norma Indrayani yang didampingi Pratiwi Putri Sejati dari Kankemenag Sragen. Kehadiran tim bertujuan memastikan pelaksanaan Sulingjar berjalan sesuai ketentuan serta memberikan pendampingan teknis kepada madrasah.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi internal, pendistribusian kartu login, serta penjadwalan pengisian instrumen Sulingjar sesuai arahan. “Alhamdulillah, seluruh guru dan kepala madrasah bisa login dan menyelesaikan pengisian tepat waktu. Ini merupakan komitmen MAN 2 Sragen dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan berbasis data,” ungkapnya.
Kegiatan Sulingjar ini merupakan program nasional Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan memotret kondisi nyata lingkungan belajar di madrasah. Hal tersebut diungkapakan Norma Indrayani. Norma juga menyatakan bahwa capaian Sulingjar sangat penting karena akan menjadi dasar dalam pemetaan kondisi lingkungan belajar madrasah, termasuk kebutuhan peningkatan mutu kualitas pendidikan di Jawa Tengah. “Partisipasi penuh dari para guru sangat membantu kami dalam memperoleh gambaran nyata tentang kondisi pembelajaran di satuan pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, Pratiwi Putri Sejati menambahkan bahwa Sulingjar bukan sekadar kewajiban administrasi, tetapi instrumen strategis untuk memperkuat kebijakan berbasis data. “Dengan keterlibatan 100% guru di MAN 2 Sragen, harapannya mutu kualitas layanan pendidikan semakin meningkat dan tepat sasaran,” ujar Putri.
Sulingjar sendiri dilaksanakan secara nasional pada rentang 15 September hingga 10 Oktober 2025. Dengan terselesaikannya pengisian secara tuntas, MAN 2 Sragen kini lebih siap memanfaatkan hasil survei sebagai pijakan dalam merancang strategi pengembangan madrasah yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik (rgl/irw).