Sragen(Humas)-Kelompok Kerja Kampung Moderasi Beragama Kampung Mojo Sragen mengadakan Literasi Moderasi Beragama ke Dusun Thekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Kegiatan diadakan pada Kamis (08/08/2024) dan dipimpin Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen.
Rombongan terdiri dari 35 orang dari tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, pemuda dan perwakilan lintas ormas. Tujuan kunjungan Pokja Kampung Moderasi tersebut sebagaimana disampaikan oleh ketua rombongan, Dwidayat adalah untuk mengetahui praktik moderasi beragama yang ada di Dukuh Thekelan.
‘’Moderasi beragama adalah salah satu program prioritas Kementerian Agama, kami dari kampung moderasi di Sragen ingin mengetahui praktik moderasi beragama yang telah berhasil dilaksanakan di Thelekelan. Tentu nanti kami mohon penjelasan kita-kiat agar tercipta kerukunan umat beragama’’ kata Dwi Dayat.
Kepala Dusun Supriyo yang didampingi tokoh agama dan tokoh masyarakat Dukuh Thekelan menjelaskan bahwa di Thekelan ada 222 kepala keluarga dengan 730 jiawa. Dari 222 keluarga tersebut memiliki keragaman agama, dengan mayoritas penduduk beragama budha.
‘’Di Thekelan ada 4 agama yang dianut, Islam, Kristen, Katolik dan Budha, dengan pemeluk mayoritas penduduk beragama budha. Walaupun berbeda beda namun dalam keseharian tidak pernah mengalami konflik dan pertentangan agama dan keyakinan, penduduk kami juga ada yang dalam 1 keluarga memiliki keyakinan yang berbeda, itu juga tidak menjadi masalah kami. Seperti saya, ibu saya Budha, saya Muslim’’ jelas Supriyo.
‘’Kami sangat menjunjung tinggi tepo sliro dan gotong royong, dan dalam berinteraksi tidak pernah mempermasalahkan agama dan keyakinan yang dianut. Bahkan kami saling mengingatkan jika masing-masing kami tidak melakukan kewajiban sebagai umat beragama. Kami juga saling membantu jika masing-masing kami memiliki hajat, termasuk membangun rumah ibadah, kami juga membantu untuk membantu’’ lanjut Supriyo.
‘’Sebenarnya moderasi beragama kami bisa dilihat saat hari raya, setiap hari raya, diantara kami saling menyambut dan memohon serta memberi maaf usai pelaksanaan ibadah hari raya, silahkan datang kembali ke sini’’ tambahnya.
Sementara itu Kasi Bimas Islam Kankemenag Sragen, H. Muslim yang mewakil Kakankemenag Sragen mengingatkan Tri Kerukunan Umat Beragama, serta meminta tim dari Sragen untuk bisa menggali informasi dan mencontoh apa yang sudah dipraktikkan warga Thekelan.
‘’Kita ingat Tri Kerukunan Umat Beragama yang dicanangkan Kementerian Agama oleh Bapak Alamsyah Ratu Perwiranegara, yang merupakan landasan awal program moderasi beragama pada saat ini. Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Terkait moderasi beragama, tahun 2023 telah kami tetapkan 2 kampung moderasi beragama, yakni Kampung Mojo dan Kampung Jetak. Untuk itu kami minta tim ini bisa menyerap dan mengaplikasikan kerukunan umat beragama yang ada di Thekelan ke Sragen’’ kata Muslim. Usai sesi sharing kesuksesan pelaksanaan moderasi beragama, rombongan melanjutkan kunjungan ke rumah ibadat yang ada di Dukuh Thekelan dan melihat keseharian mereka dalam pelaksanaan moderasi beragama. (irw)