Sragen-Kementerian Agama RI melaksanakan Rapat Kerja Nasional yang diikuti oleh para pimpinan tingga pratama dan madya di Palatinum Hotel Surabaya pada Sabtu-Ahad, 4-5 Februari 2022. Selanjutnya agar Rakernas juga langsung bisa diketahui oleh para pimpinan di tingkat bawah maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen mengikuti Rakernas secara virtual di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Sragen. Peserta terdiri dari Kasubbag TU, Kasi, Kepala Madrasah Negeri dan Kepala KUA sejumlah 60 orang.
Saat menyampaikan prakata kegiatan, Kakankemenag Kab. Sragen H. Ihsan Muhadi menyampaikan pentingnya mengikuti Rakernas Kementerian Agama.
‘’Tahun 2023 ini Rakernas dilaksanakan secara luring dan daring, secara luring atau langsung dilaksanakan di Hotel Platinum Surabaya dan diikuti para pejabat di eselon 1 dan 2, para Kakanwil dan rektor perguruan tinggi agama seluruh Indonesia. Secara daring Rakernas diikuti oleh Kakankemenag, Kepala Madrasah Negeri dan Kepala KUA se Indonesia’’ kata Ihsan Muhadi.
‘’Mengingat pentingnya acara, sebagai event besar Kementerian Agama, maka panjenengan semua kami undang mengikuti acara ini, agar kita semua mengetahui secara langsung kebijakan dari para pimpinan kementerian ini, mohon semua mengikuti sejak awal sampai akhir acara’’ pesan Kakankemenag.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pencanangan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama.
“Menjelang tahun politik, saya khawatirkan banyak terjadi hal-hal yang mengganggu keharmonisan umat beragama. Jadi kita canangkan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama,” ujar Menteri Agama.
Senada dengan Menteri Agama, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nizar mengungkapkan bahwa tema Rakernas tahun 2023 adalah Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat.
“Kebhinekaan masyarakat Indonesia sangat rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang hendak mengganggu stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa. Ini menguji kita untuk selalu mengedepankan kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Nizar.
“Kerukunan merupakan salah satu syarat mutlak pelaksanaan pembangunan nasional. Stabilitas nasional dapat terwujud apabila antar masyarakat rukun dan harmonis. Moderasi beragama sangat penting dilakukan untuk menyikapi keragaman,” tambahnya. (irw)