Plupuh-Dalam beberapa hari kemarin tampak suasana hiruk pikuk di lingkungan MTsN 4 Sragen terasa mulai dari Selasa (04/10) sampai Jum’at (7/10). Diawali hari Selasa diadakan sosialisasi program madrasah ke orangtua wali yang menghadirkan native speaker yaitu bule berasal dari Jerman, kemudian sosialisasi pencegahan kekerasan anak dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Sragen, Studi banding Adi wiyata dari MIN 3 Sragen dan sosialisasi keuangan syariah dari Bank Syariah Indonesia Cabang Sragen
Bertempat di Aula MTsN 4 Sragen, Siti Suharmi selaku Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sragen didampingi Januri Peksos Perlindungan anak Dinas Sosial dan Lintang dari Forum Anak Sukowati menghadiri kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak yang diselenggarakan oleh MTsN 4 Sragen sebagai narasumber dalam menyampaikan materi terkait pencegahan Kekerasan terhadap anak. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu program Satuan Pendidikan/Madrasah Ramah Anak.
Sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah : Bersih, Aman, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Asri, dan Nyaman.
Komponen sekolah ramah anak meliputi: 1) Kebijakan SRA; 2) Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak; 3) Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak adanya penerapan disiplin tanpa kekerasan; 4) Sarana dan prasarana yang ramah anak tidak membahayakan anak, dan mencegah anak agar tidak celaka; 5) Partisipasi anak; 6) Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, Stakeholder lainnya, dan Alumni.
Madrasah Ramah Anak menjadi penting mengingat dalam sehari delapan jam anak berada di sekolah. Oleh karena itu, adanya program dari kementerian/lembaga yang saat ini sudah berbasis sekolah dan menunjang terhadap kondisi yang diinginkan dalam madrasah ramah anak menjadi salah satu solusi dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Madrasah ramah anak membangun paradigma baru dalam mendidik dan mengajar peserta didik untuk menciptakan generasi baru tanpa kekerasan, menumbuhkan kepedulian orang dewasa serta memenuhi hak dan melindungi anak dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sosialisasi tersebut diikuti 81 siswa dari perwakilan 27 rombel di MTsN 4 Sragen
“Kegiatan ini untuk mengurangi terjadinya kekerasan di sekolah,” ujar Siti Suharmi Kepala bidang Perlindungan Anak Dinas P2KBP3A Sragen Kamis (6/10).
“Ini kaitannya dengan Kabupaten Sragen menuju kota layak anak yang salah satu indikatornya ramah anak,” katanya.
Sementara itu, Kepala MTsN 4 Sragen Sumanto menyambut baik kegiatan penyuluhan pencegahan kekerasan terhadap anak ini. Karena siswa menjadi tahu bagaimana menghindari kekerasan.
“Saya sangat berterima kasih dan berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan,” tandasnya.
Setelah kegiatan sosialiasi pencegahan kekerasan pada anak tersebut, MTsN 4 Sragen mendapatkan sosialisasi tentang pengelolaan keuangan syariah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Sragen, Jumat (07/10). BSI merupakan gabungan dari 3 bank syariah yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan BRI Syariah, sebelum acara sosialisasi tentang keuangan syariah madrasah menerapkan orang tua asuh yaitu pertemuan orang tua asuh dengan anak-anaknya. (Djoksus)