Plupuh-Satu lagi program inovasi yang diluncurkan oleh MTsN 4 Sragen, setelah pengiriman siswa belajar di kampung Inggris Solo (KIS ) kali ini untuk memperat hubungan kemitraan antara orang tua atau wali murid dengan madrasah, walikelas harus mengunjungi rumah semua siswa yang menjadi tanggung jawabnya untuk memperoleh data yang lengkap tentang siswa dan orang tua, yang bertujuan selain silaturahmi juga untuk mempermudah walikelas mengatasi persoalan yang dihadapi siswa karena sudah tahu kondisi siswa dan orang tua di rumah.
Seorang guru harus mengerti dan mengenali berbagai karakter siswanya, terlebih lagi bila guru sekaligus menjadi wali kelas. Dia harus membantu mengatasi jika siswanya mengalami kesulitan ataupun suatu persoalan, tidak sedikit persoalan siswa berasal dari masalah di rumahnya, dan tentu banyak persoalan lain yang harus dipahami oleh guru/wali kelas.
Sekolah/Madrasah adalah lembaga pendidikan yang berusaha mendidik, membina, membimbing dan mengatasi persoalan yang dihadapi siswa yang dapat mengganggu dalam proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan penanganan secara interpersonal, salah satu penanganan secara interpersonal tersebut adalah dengan mengunjungi rumahnya ( Home Visit ).
Kegiatan home visit sebagai alternatif memecahkan persoalan yang dihadapi siswa, tujuannya untuk memperoleh keterangan atau data yang diperlukan dalam memahami lingkungan dan siswa. Jadi dengan home visit bisa tahu kondisi rumah tangga, fasilitas belajar dan hubungan antar anggota keluarga, bahkan karakter atau kebiasaan siswa dirumah.
Tetapi program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan orang tua. keterbukaan orang tua sangat diperlukan karena sering kali orang tua tahu kalau guru/walikelas anaknya akan berkunjung segera mengkondisikan semua hal, mulai dari keadaan rumah hingga tingkah laku anak.
Kegiatan home visit yang efektif akan menjadi wujud nyata kerjasama antara keluarga , madrasah, dan lingkungan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan, terutama pembinaan karakter siswa. Kepedulian madrasah terhadap persoalan yang dihadapi siswa baik yang muncul dari dalam rumah atau lingkungan masyarakat menjadi pendorong para siswa menjadi betah di madrasah. Suasana nyaman dengan komunikasi yang hangat antara guru/walikelas dan siswa menjadi salah satu faktor pendukung bagi keberhasilan proses pembelajaran. Sangat ironis, bila guru/walikelas hanya menghendaki siswanya tampil prima di madrasah tanpa mempedulikan persoalan yang terjadi dirumah, keterlibatan guru/walikelas dalam mencarikan solusi melalui home visit menjadi nilai tambah penilaian masyarakat terhadap madrasah yang bersangkutan.
Sumanto, S Pd., M Pd. Selaku kepala MTsN 4 Sragen, mengungkapkan, ” Selama dua bulan ini mulai september sampai Oktober memang kami haruskan wali kelas berkunjung kerumah siswa dan harus bertemu dengan orangtua atau wali siswa serta memperoleh data yang lengkap tentang siswa, tidak hanya siswa yang mempunyai persoalan saja yang dikunjungi tapi semua siswa yang menjadi tanggung jawab walikelas harus dikunjungi, kemudian waktu berkunjung kami bebaskan, boleh sore, malam atau waktu hari libur yang tidak mengganggu tugas mengajar dan berpakaian bebas tidak seragam dinas, sekaligus ini untuk mengubah image bahwa murid yang dikunjungi guru atau walikelasnya adalah siswa bermasalah”.(Djok/ren/ira)