Sragen(Humas)–MAN 2 Sragen sukses menggelar Puncak Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin (P5PPRA) pada Sabtu (05/10), dengan tiga tema utama: Suara Demokrasi, Bangunlah Jiwa dan Raga, dan Kearifan Lokal. Acara ini menjadi momen penting bagi siswa untuk belajar dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, kesehatan fisik, serta pelestarian kearifan lokal melalui berbagai kegiatan kreatif dan edukatif.
Dalam tema “Suara Demokrasi”, seluruh siswa MAN 2 Sragen mengikuti kegiatan Pemilihan Ketua OSIM. Proses pemilihan ini diadakan dengan suasana penuh semangat demokrasi, mulai dari tahap kampanye, debat kandidat, hingga pencoblosan langsung oleh siswa. Para kandidat Ketua OSIM mempresentasikan visi dan misi mereka, berusaha meyakinkan pemilih dengan program-program yang inovatif dan pro-siswa.
Pemilihan ini tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin OSIM yang baru, tetapi juga merupakan bentuk pembelajaran nyata tentang bagaimana nilai-nilai demokrasi diaplikasikan dalam kehidupan madrasah. Para siswa diajak untuk berpikir kritis dalam memilih calon pemimpin yang sesuai dengan harapan dan aspirasi mereka.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan pemilihan Ketua OSIM ini madrasah ingin siswa tidak hanya belajar tentang teori demokrasi, tetapi juga praktik nyata bagaimana suara mereka penting dalam menentukan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif di madrasah.
‘’Pemilihan Ketua OSIM ini adalah wujud dari pembentukan karakter Pelajar Pancasila yang kritis, mandiri, dan bertanggung jawab, dengan kegiatan ini siswa akan lebih mengerti makna demokrasi’’ ujar Joko Triyono.
Tema selanjutnya dalam acara ini, “Bangunlah Jiwa dan Raga” dan “Kearifan Lokal”, diwujudkan melalui dua kegiatan utama, yaitu Senam Kreasi dan Tari Kreasi. Kedua kegiatan ini melibatkan seluruh siswa MAN 2 Sragen khususnya siswa kelas X dan XI dengan tujuan membangun keseimbangan antara kesehatan fisik dan pelestarian budaya.
Kegiatan Senam Kreasi dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kebugaran siswa dengan gerakan-gerakan yang inovatif dan artistik. Siswa menampilkan senam dengan kreativitas tinggi, memadukan unsur gerakan olahraga dengan seni, yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyehatkan tubuh.
Setelah itu, para siswa tampil memukau dalam kegiatan Tari Kreasi. Penampilan ini mengangkat kebudayaan lokal Sragen dan sekitarnya, dengan sentuhan modern yang membuatnya lebih menarik bagi generasi muda. Tarian ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi seni, tetapi juga sarana edukasi bagi siswa untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan lokal yang kaya nilai.
Acara puncak P5PPRA ini menjadi wujud nyata bagaimana MAN 2 Sragen membentuk karakter siswa melalui sinergi antara pendidikan demokrasi, kesehatan, dan budaya. Dengan Pemilihan Ketua OSIM, siswa dilatih untuk menghargai perbedaan pendapat, bekerja sama, dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Sementara melalui Senam Kreasi dan Tari Kreasi, mereka diajak untuk menjaga kesehatan fisik serta mengenal dan mencintai kebudayaan lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
P5PPRA di MAN 2 Sragen ini berhasil memberikan pengalaman berharga bagi seluruh siswa. Acara ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal prestasi akademik, tetapi juga bagaimana sekolah membentuk siswa menjadi individu yang seimbang secara fisik, intelektual, dan emosional, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial dan budaya.
Dengan kegiatan ini, MAN 2 Sragen semakin menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan cinta terhadap tanah air. (rgl/irw)