Pojok literasi MI Negeri 4 Sragen diletakkan dipojok depan atau pojok belakang ruangan kelas. Pojok baca tersebut ditata sedemikian rupa, sehingga para siswa nyaman saat membaca buku. Disetiap pojok literasi terdapat rak yang terdapat koleksi buku.
Sebelum mulai pelajaran anak-anak mengambil buku dan membaca di pojok literasi yang sudah disediakan tempatnya pada setiap kelas. Hampir semua siswa semangat melihat-lihat buku yang ada di pojok literasi, apalagi jika ada buku yang baru banyak siswa yang mengerumuni pojok literasi tersebut.
Salah satu tujuan membuat pojok literasi di kelas, untuk mengurangi kegiatan siswa yang lebih menyukai bermain dibandingkan membaca buku. Upayanya berupa, melaksanakan kegiatan membaca buku nonteks pelajaran sebelum jam pelajaran setiap hari dan sudah berlangsung selama satu semester tahun pelajaran 2019/2020 ini.
Tujuan kegiatan tersebut, untuk menumbuhkan minat baca siswa yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Dimana, keterampilan ini akan menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Madrasah yang diwujudkan dalam GLM (Gerakan Literasi Madrasah).
Awalnya kegiatan ini menghadapi kendala, yaitu masih kurangnya sumber bacaan yang tersedia di perpustakaan Madrasah. Sedangkan dana dari BOS tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan buku nonteks tersebut di setiap kelas. Sementara siswa MI Negeri 4 Sragen secara keseluruhan berjumlah 340 siswa terbagi menjadi 13 rombel dan setiap rombel paling tidak menyediakan buku bacaan nonteks sesuai jumlah siswa. Agar siswa dapat tumbuh minat bacanya, pihak madrasah memberikan buku pada tiap kelas dengan buku yang baru di setiap bulannya walau tidak sesuai jumlah murid yang ada. Namun keterbatasan sumber bacaan tersebut dapat diatasi dengan bantuan sukarela dari siswa yang mau menyumbangkan buku untuk ditaruh di pojok literasi.
Dampak dari gerakan literasi dengan menggiatkan siswa membaca sangat besar manfaatnya dalam pembentukan mental dan karakter anak. Meski terbilang baru, progresnya cukup bagus. Hal itu dapat dilihat langsung bagaimana ketika jam istirahat, para siswa mulai antusias memanfaatkan fasilitas pojok literasi untuk membaca . (Sulis/Ren)