Sragen (Humas)- Semarak bulan Ramadan 1445 H, MTs Negeri 2 menggelar Pesantren Ramadan pada Senin (01/04/2024). Bertempat di Masjid Baitul Hikmah dan Balairung Amal Bhakti, kegiatan diawali dengan rutinitas harian, yaitu salat dhuha, tadarus, dan diakhiri dengan pengajian motivasi. Uniknya, motivator yang dihadirkan adalah Ustadz Anggar Killkils, sutradara film “Berandal Sarungan”.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan MTsN 2 Sragen yang langsung dibuka oleh Kamad MTs Negeri 2 Sragen, Aris Suparlan. Dalam sambutannya, Aris menekankan bahwa bulan Ramadan adalah milik kita, orang-orang yang bertaqwa. “Bulan Ramadan adalah milik kita. Milik orang-orang yang bertaqwa. Kita diberi keistimewaan untuk melaksanakan puasa, meraih keberkahan dan kebaikan yang berlimpah. Apalagi kalian berpuasa dan menuntut ilmu, maka kebaikannya tambah berlipat ganda”, kata Aris.
Diawali rutinitas harian, yaitu salat dhuha, tadarus dan kultum yang disampaikan Syifa Aulia kelas IX H. Dilanjutkan dengan pengajian motivasi yang dibuka dengan penampilan tim hadrah madrasah yang membawakan enam shalawat. Kali ini, motivator yang dihadirkan adalah Ustadz Anggar Killkils, sutradara film “Berandal Sarungan” sekaligus pemilik Killkils Rawk distro dan gitaris band My Crazy Home. Uniknya lagi, pria yang kerap disapa Anggar Melodica ini merupakan mantan anak punk di Sragen.
Mengusung tema “Perjalanan Hijrah, Menggapai Hidayah-Nya”, Anggar membagikan kisah hidupnya mulai SD hingga menjadi anggota punk dan akhirnya hijrah seperti sekarang ini. Anggar menjelaskan bahwa Ia saat SMP salah jalan. “Mulai SMP, saya salah pergaulan. Salah jalan. Saya ingin dilihat masyarakat, tetapi jadi dipandang sebelah mata karena jadi salah satu anak punk,” papar Anggar.
Hidayah hadir saat Anggar mendapat musibah di sebuah pabrik tempatnya bekerja. Anggar mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan tangannya cidera. “Awal saya hijrah setelah mengalami kecelakaan kerja di pabrik. Setelah itu, Saya membangun bisnis clothing di Sragen. Allah SWT memberi jalan dengan lancarnya usaha saya. Awalnya omzet 0 hingga bisa memiliki omzet minimal 100 juta,” lanjut Anggar.
Lebih lanjut, Anggar menjelaskan bahwa masa depan harus ditentukan mulai hari ini. “Kalian mungkin merasa kalian masih muda, masih kecil. Tetapi, sekarang ini adalah penentuan masa depan kalian. Bagaimana cara kalian menghargai jerih payah orang tua, bagaimana cara kalian memilih teman. Itu sangat mempengaruhi kehidupan kita,” jelas Anggar.
Menutup pengajian, Anggar memberikan motivasi kepada seluruh siswa untuk selalu mengingat Allah SWT setiap waktu. “Seberat apapun ujian kalian, mintalah pertolongan Allah SWT. Jangan tinggalkan salat dan teruslah baca Al-Quran, karena itu yang menolong kita di akhirat. Ingatlah, apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai,” pungkas Anggar. (Zhr)