Sumberlawang-Seiring perkembangan zaman pada era globalisasi sekarang ini, proses pembelajaran yang dibutuhkan adalah proses pembelajaran yang dapat menggali sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik mampu memaksimalkan potensinya, mampu berpikir kritis dan inovatif sehingga kelak akan membentuk generasi muda bangsa yang mampu menjawab tantangan perkembangan zaman.
Untuk itu menjadi sebuah kebutuhan akan adanya metode atau model pembelajaran yang tepat yang dapat mendorong peserta didik mampu berfikir kritis dan kreatif. Kepala MIN 5 Sragen, KKM, serta KKG MI se Kecamatan Sumberlawang menggagas terselenggaranya pelatihan model pembelajaran pada Selasa, 26 Pebruari 2020 yang bertempat di MIN 5 Sragen. Pelatihan ini diikuti oleh 77 guru MI se Kecamatan Sumberlawang.
Pelatihan Model Pembelajaran KKG MI Kecamatan Sumberlawang dengan Narasumber bapak Junaidi, M.Pd. Widya Iswara Balai Diklat Keagamaan Semarang dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai 15.30. Materi memuat tentang konsep Lesson Study dan penerapannya dalam pembelajaran serta produk kediklatan yang dihasilkan setelah peserta menyelesaikan diklat.
Acara Pelatihan Model Pembelajaran ini dibuka oleh Drs. Rohmadi selaku pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Sumberlawang, sekaligus memberikan sambutannya “ Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan merupakan bagian terpenting dari dunia pendidik. Keprofesionalan harus ditingkatkan mengingat tantangan pendidikan di abad 21 semakin berat. Mari senantiasa menjalankan tugas sesuai 5 budaya kerja kementerian Agama : Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung jawab, dan Keteladanan.”pungkas Rohmadi.
Kepala MIN 5 Sragen sekaligus ketua KKM Sumberlawang Muh. Rosyid Ridho, S.Ag.,M.Pd. dalam sambutannya mengungkapkan “ Tujuan dari pelatihan ini agar pendidik dapat meningkatkan mutu pelayanan menuju madrasah yang berkualitas serta dapat memberi penanganan yang tepat pada anak didik yang berbeda karakteristik. Setelah pelatihan diharapkan guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat sesuai materi, lingkungan belajar, fasilitas penunjang yang tersedia serta karakteristik peserta didik.” ungkap Rosyid.