Kab. Sragen (Humas)-Dalam rangka peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H, MTs N 2 menggelar pengajian pada Rabu (07/02/2024). Bertempat di serambi Masjid Baitul Hikmah dan Balairung Amal Bhakti, kegiatan diawali dengan rutinitas harian, yaitu salat zuhur berjamaah dan diakhiri dengan pengajian motivasi yang menghadirkan Ustadz Sholikul Anwar sebagai penceramah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan MTsN 2 Sragen dan dibuka oleh Kepala MTs N 2 Sragen, H. Aris Suparlan. Dalam sambutannya, Aris menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan di madrasah. “Pengajian dalam rangka peringatan Isra Mi’raj merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan madrasah. Besar harapan saya dengan kita memperingati Isra’ Mi’raj bisa sebagai penebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Silakan simak dengan baik materi kajian kali ini, semoga dapat memotivasi dan menginspirasi kalian menjadi pribadi yang mulia seperti Nabi Muhammad SAW. Menjadi anak yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia sebagai ciri khas siswa MTsN 2 Sragen”, ungkap Aris.
Usai melaksanakan salat zuhur berjamaah, dilanjutkan dengan pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Sholikul Anwar. Dalam paparan materinya, Sholikul menjelaskan sejarah ringkas perjalanan Isra’ Mi’raj yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW. Sholikul yang juga alumni Pondok Pesantren Gontor itu menjelaskan bahwa Allah memperlihatkan tanda kebesaran-Nya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
“Isra’ Mi’raj bukanlah perjalanan biasa. Perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ke tujuh dilakukan dalam waktu satu malam. Dalam peristiwa itu, Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung,” kata Sholikul.
Selanjutnya, Sholikul menjelaskan tujuan Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW karena pada saat itu Rasulullah sedang pada masa sulit. “Allah memperjalankan Nabi karena masa itu penuh duka cita yang disebut Amul huzni atau tahun kesedihan. Pada masa itu, Rasulullah ditinggal wafat oleh dua orang yang sangat ia cintai, yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah. Oleh karena itu, pada peristiwa tersebut, Rasulullah dipertemukan dengan para nabi sebelumnya, agar ia bisa melihat bahwa mereka pun mengalami masa-masa sulit, sehingga Rasulullah bertambah motivasi dan semangatnya,” lanjut Sholikul.
Lebih lanjut, Sholikul mengungkapkan bahwa perjalanan Rasulullah tersebut mengandung pesan agar umat Islam tidak larut dalam kesedihan. “Peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan umat Islam untuk bangkit. Pesan selanjutnya adalah salat lima waktu. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, selain bertemu dengan para nabi pendahulu, Rasulullah juga mendapatkan perintah menjalankan salat lima waktu,” pungkasnya.
Menutup kegiatan pengajian memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Sholikul mengajak seluruh siswa MTsN 2 Sragen untuk bersama-sama memperbaiki salat dan semangat berjamaah di masjid. Sebab, perjalanan ke masjid merupakan perjalanan hati bukan kaki. (Zhr)