Sumberlawang-MIN 5 Sragen menyelenggarakan acara akhirussanah kelas VI dan wisuda tahfidz juz 30 dan 29 pada Kamis, 20 Juni 2019. Dalam acara ini ada 83 siswa siswi kelas IV yang diwisuda dan 35 siswa siswi yang wisuda tahfidz juz 30 dan 29 yang terdiri dari 32 wisudawan/wisudawati juz 30 dan 3 wisudawan/wisudawati juz 29.
Kepala MIN 5 Sragen Muhammad Rosyid Ridho dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada wali murid kelas khususnya yang telah bekerjasama selama 6 tahun sehingga semua siswa bisa lulus ujian tahun ini dan bisa melanjutkan jenjang yang lebih tinggi untuk menggapai cita-cita mereka. MIN 5 Sragen menempati peringkat ke-3 USBN MI sekabupaten Sragen dengan nilai 255,4 yang diraih oleh ananda Naefi Luthfia Zahra.
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai tampilan dari siswa siswi kelas I sampai kelas V MIN 5 Sragen yang terdiri dari pantomim, tari sajojo,drama tsunami aceh, teater aladini dan lampu ajaib serta pencak silat. Pencak silat MI N 5 Sragen yang baru saja(01/01) menjadi juara 1 popda sd/mi cabang olah raga pencak silat kabupaten Sragen.
Dalam kesempatan itu juga hadir alumni MIN 5 Sragen Hafidz Zakariya, SH.MH dosen UNIBA yang memberikan motivasi pada siswa siswi untuk selalu semangat, jangan pernah menyerah untuk meraih cita-cita walaupun bersekolah di desa. MIN Hadiluwih telah banyak melahirkan generasi sukses, banyak alumni MIN Hadiluwih( MIN 5 Sragen) yang telah menjadi rektor, dosen, pengusaha, pegawai BI, dokter. Jadi jangan salah persepsi kalau sekolah di madrasah ndeso(desa) tidak bisa meraih kesuksesan.
Pada akhir acara Ka. Kankemenag Kabupaten Sragen, Hanif Hanani, SH., memberikan arahan dan bimbingan bahwa adik-adik harus pandai memilih managemen yang baik dalam belajar. Bisa diambil dari kisah kepemimpinan Rasulullah saw yang dimulai dengan proses menggembala kambing. Menggembala kambing memberikan ruang bagi Rasulullah saw untuk dapat berjumpa dengan sesama penggembala, berbaur ditengah-tengah masyarakat yang kaya pengalaman, berkomunikasi, beradaptasi dengan lingkungan di sekitatnya. Itu merupakan pelajaran kepemimpinan efektif yang Rasulullah saw lalui (dewikur).