Plupuh–MAN 2 Sragen melaksanakan akhirussanah pada Sabtu dan Senin, 22 dan 24 Mei 2021. Akhirussanah tersebut digelar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 secara ketat yang melibatkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan MAN 2 Sragen serta tim gugus tugas covid-19 Madrasah. Akhirussanah dilaksanakan dua tahap, dua hari, dengan mewisuda masing-masing tahapnya 50 % dari total lulusan tahun pelajaran 2020/2021. Pada tahun pelajaran ini, MAN 2 Sragen meluluskan 236 siswa yang terdiri dari 3 peminatan; MIPA, IPS dan Keagamaan. Kegiatan akhirussanah ini hanya dihadiri oleh siswa tanpa orang tua /wali murid mengingat pandemi belum usai. Acara ini juga dihadiri oleh pengawas Madrasah kantor Kemenag Kab. Sragen, dan komite Madrasah.
Dijelaskan oleh Faisal, Wakamad bid. Humas MAN 2 Sragen sekaligus ketua panitia bahwa penyelenggaraan akhirussanah tersebut didasarkan pada pengalaman tahun lalu meskipun pada awal masa pandemi, dengan larangan pengadaan kegiatan secara tatap muka, namun ternyata ada siswa yang menyelenggarakan “wisuda” di luar koordinasi madrasah. Hal ini tentunya akan sulit dikontrol dan dikendalikan tentang penerapan prokesnya. “Dengan dasar itulah pelaksanaan akhirussanah tahun ini diselenggarakan oleh madrasah secara tatap muka,” papar Faisal. “Sebelum libur lebaranpun MAN 2 Sragen telah melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama 2 minggu, hasilnya, semua berjalan dengan baik dan tanpa ada permasalahan terkait dengan penyebaran covid-19,” imbuhnya.
Penyelenggaraan akhirussanah di MAN 2 Sragen dilaksanakan dengan konsep bak wisuda di perguruan Tinggi dengan mengenakan seragam toga lengkap dengan segala asesorisnya. Hal ini dilakukan mengingat sebagian besar dari alumni MAN 2 Sragen momentum wisuda ini menjadi yang terakhir karena banyak yang tidak lagi melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu, dengan mengenakan toga laksana wisudawan perguruan tinggi ini diharapkan dapat memotivasi para alumni untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Mariyo, Kepala MAN 2 Sragen, dalam sambutannya mengatakan bahwa para siswa harus termotivasi dengan mengenakan seragam toga untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. “Wisuda dengan mengenakan pakaian seperti ini bukanlah yang terakhir buat kalian, ini adalah wisuda pertama yang akan disusul wisuda S1, S2, bahkan S3,” kata Mariyo. “Kami, Bapak dan Ibu guru tidak akan merasa tersaingi atau sedih jika punya murid yang berpendidikan lebih tinggi, bahkan kami akan bangga punya murid doktor terlebih professor,” lanjutnya.
Dalam akhirussanah kali ini, MAN 2 Sragen memberi piagam penghargaan kepada sembilan siswa yang menjadi tiga besar terbaik pada masing-masing pemintan. Tiga besar pada peminatan MIPA yakni, Sefita Dwika Sari, Agnalia Jenny Astari, dan Anne Cita Pinkan Devianty; Tiga besar peminatan IPS yaitu, Faiqotun Nafisah, Ramadhan Firmansyah, dan Naylir Rohmah; serta tiga besar pada peminatan keagamaan adalah Diyah Pramesti, Oktaviana Rizka Pramesty, dan Hamdah Miftah Kurrohmah peminatan Keagamaan. (Isal)