Sragen(Humas)-Khotmil Quran semarakkan peringatan Isra Miraj 1445 H/2024 M yang diikuti oleh 87 guru dan pegawai serta 1286 peserta didik di MAN 1 Sragen Rabu, (07/02). Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan khidmat dipimpin oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar di kelas jam pertama.
Windrati Kepala MAN 1 Sragen menyampaikan bahwa isra mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat lima waktu dari Allah SWT, untuk itu pentingnya salat wajib dan sunah sebagai wujud komunikasi dengan sang Kholiq. Ia mengharapkan para siswa dapat disiplin dalam menunaikan sholat sehingga karakternya dapat terjaga.
“Shalat adalah komunikasi pribadi dengan Allah Swt. Maka marilah kita lebih mendisiplinkan sholat, syukur-syukur ditambah dengan sholat sunah tahajud. Jaga sholat Lima waktu, sholat dhuha, karena rejeki tidak hanya berupa uang tapi kesempatan,” ungkap WIndrati.
Windrati juga menyampaikan, kebiasaan baik dimulai dari menjaga shalat, maka keseluruhan dari sikap dan perilaku lebih terjaga. Selain shalat, membaca Al Quran juga harus selalu dibiasakan. “Untuk semua siswa senantiasa menjaga sikap dan lisan,” pungkas Windrati.
Selain Khotmil Quran, acara ini juga diisi tausiyah dengan tema: Makna Tujuan dan Manfaat dalam Hidup” yang diisi oleh Agus Ali Mustofa. Dalam tausiyahnya, Agus Ali mengatakan bahwa Isra Mi’raj merupakan hadiah Allah untuk RasulNya yang sedang dilanda kesedihan karena ditinggal oleh istri dan paman tercintanya. Sepeninggal istri tercintanya Khadijah dan paman tercintanya, Rasulullah juga mengalami tekanan teror dari kaum Quraisy. Tekanan-tekanan baik dari internal dan eksternal telah sempurna Rasulullah terima yang membuatnya terhimpit dari segala arah.
Maka, Isra Mi’raj adalah cara Allah untuk menghibur hati Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam. “Isra dan Mi’raj secara sederhana dibagi ke dalam dua peristiwa, yakni Isra dan Mi’raj. Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dari Ka’bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalam/Madinah). Sementara, Mi’raj dimaknai dengan kenaikan, di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Mi’raj ini yang nantinya memunculkan adanya perintah sholat wajib 5 waktu bagi umat Islam.” jelas Agus Ali dalam tausiyahnya. (sbs/wvz)