Sragen-115 siswa kelas X dan XI MA Nurul Huda mengadakan kegiatan outing class di daerah Sambirejo Sragen dan Karanganyar. Outing class merupakan media yang paling efektif dan efsien dalam menyampaikan ilmu, pembelajaran bukan dari teori saja tetapi juga kebenaran dan bukti nyata dilapangan. Demikian dikatakan Guru Pendamping Praktik Lapangan MA Nurul Huda Plossorejo Gondang, Sari Utami, S.PdI kepada Humas Kankemenag Sragen, Rabu (11/03).
“Outing Class MA Nurul Huda kami tujukan untuk mendekatkan siswa dengan lingkungan, mempermudah pemahaman materi dengan melihat realita sesungguhnya. Sehingga pemahaman siswa lebih mantap” ujar Sari Utami.
Selanjutnya Sari Utami menjelaskan bahwa pelaksanaan outing class di adakan di dua tempat yaitu kebun buah dan sayur di Jenawi Karanganyar dan sayur dan tambang batu PT Njogo Adek di Sragen. Pelaksanaan outing class yang putra diadakan pada Selasa (09/03) dan untuk putri pada Rabu (10/03).
Saat di kebun buah dan sayur siswa diajak mengenal tanaman secara langsung baik cara mengolah lahan menanam serta memanen sayur dan buah . Adapun sayuran yang ditanam adalah wortel, sayur kol, tomat, cabai, buncis , kenikir dan sebagainya sedangkan untuk buah yang di tanam adalah durian , alpukat, kelengkeng, kakao, jambu, strawbery, apel, jengkol , pisang dsb. Para siswa juga dapat menikmati pemandangan alam, jernihnya air sungai dan kesejukan udara pegunungan, selanjutnya siswa diajak untuk tadabbur alam sebagai sarana pembelajaran untuk lebih mengenal Maha Besar Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Kebun buah dan sayur yang dikunjungi terletak di Anggras Manis Jenawi Karanganyar. Kebun ini di kelola langsung oleh Pondok Pesantren Nurul Huda di bawah pimpinan Abah Syarif Hidayatulloh.
Selanjutnya para siswa menuju PT Njogo Adik yang beralamat di Gamping Jambangan Sambirejo Sragen. Sama halnya dengan perkebunan buah dan sayur, PT Djogo Adek di kelola langsung oleh para santri Nurul Huda di bawah pimpinan Abah Syarif Hidayatullah.
Sementara itu Kepala MA Nurul Huda berkata “Kegiatan ini merupakan sebuah implementasi ilmu yang mereka dapatkan di sekolah, mereka belajar ilmu pengetahuan alam yang di dalamnya membahas berbagai jenis batu-batuan, ekosistem, dan berbagai sumber daya alam baik yang dapat di perbaharui maupun tidak. Para siswa menyaksikan langsung proses pemecahan , peleburan, pemurnian dan segala proses pengolahan hasil pertambangan/penggalian”. (gus/ir/ren)