Miri, Kamis (19/9), Kegiatan pemeriksaan atau penjaringan kesehatan bagi kelas VII MTs Negeri 7 Sragen di gelar dalam rangka untuk mengantisispasi Stunting atau sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan anak seusianya, dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Sebanyak 6 (enam) petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Miri meliputi; bidan, petugas gizi, dokter gigi, petugas kesling, dan perawat mengadakan kegiatan penjaringan atau pemeriksaan kesehatan khususnya kelas VII. Kegiatan yang sudah diprogramkan oleh Puskesmas Miri dan di backup oleh Dinas Kesehatan Kabupatan Sragen bekerjasama dengan MTs Negeri 7 Sragen.
Kegiatan pemeriksaan yang di awali pada pukul 08.30 WIB langsung menyasar kepada peserta didik khususnya kelas VII. Satu persatu peserta didik dipersilahkan ke depan kelas di kelas masing-masing untuk diperiksa, meliputi pemeriksaan gigi, mulut, mata, telinga, kuku, berat dan tinggi badan. Untuk pemeriksaaan mata misalnya, peserta didik disuruh melihat kertas yang terdapat alphabet yang ditempel di whiteboard. Sedangkan pemeriksaan gigi, mulut telinga dan mata tim dari Puskesmas Miri menggunakan lampu senter untuk mengetahui kondisinya. Sedangkan pemeriksaan tinggi badan menggunakan meter skala yang ditempel di dinding, dan penimbangan berat badan untuk mengetahui berat ideal peserta didik yang disesuaikan dengan tinggi badannya.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari Puskesmas Miri juga didampingi oleh Kepala Madrasah, Drs Nur Kayat M.S.I dan oleh tenaga pendidik dan kependidikan MTs Negeri 7 Sragen. Setelah selesai pemeriksaan satu kelas pemeriksaan dilanjutkan ke kelas yang lain hingga semua kelas VII dapat jatah untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan di catat oleh petugas dan data akan diolah oleh tim dari Puskesmas Miri untuk mengetahui kondisi kesehatan setiap peserta didik dan tindakan yang perlu dilakukan.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa peserta didik yang giginya berlubang. Menurut wawancara yang dilakukan oleh tim dari Puskesmas Miri kepada peserta didik saat pemeriksaan diketahui bahwa rata-rata peserta didik yang diketahui giginya berlubang disebabkan oleh kurangnya perhatian peserta didik yang tidak memperhatikan kesehatan gigi atau jarang bahkan atau tidak pernah periksa gigi. Sedangkan pemeriksaan tinggi badan dan berat badan bertujuan untuk mengantisipasi stunting yang mana penyebabnya adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 (dua) tahun. Dimana Indonesia, menurut WHO adalah negara yang berada di urutan kelima jumlah anak dengan kondisi stunting. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu yang lama sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak atau 1000 hari pertama kelahiran anak.
Dalam kesempatan tersebut, seusai pemeriksaan kepada peserta didik, Kepala Madrasah Nur Kayat mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dari Puskesmas Miri atas semua kegiatan yang telah dilakukan hari ini. Kamad juga berharap agar semua kegiatan-kegiatan terkait kondisi kesehatan peserta didik MTs Negeri 7 Sragen meliputi penyuluhan dan pemeriksaan ke depan semakin ditingkatkan, peserta didik dapat terpantau secara rutin sehingga semua peserta didik MTs Negeri 7 Sragen dalam kondisi sehat wal afiat sehingga bisa mengikuti proses pembelajaran dengan lebih kosentrasi. Dari kondisi badan yang sehat tentunya akan bisa menghasilkan lulusan yang lebih berprestasi atau dengan mottonya “men sana in copore sano” . (edy)