Sragen-Dunia anak adalah dunia penuh kesenangan dan keceriaan. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen saat memberikan sambutan pada milad IGRA ke 17 yang diadakan Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudlatul Athfal (PD. IGRA) Kabupaten Sragen. Kegiatan diadakan di Taman Krido Anggo Sragen yang berada tepat di halaman Kankemenag Sragen, Rabu (06/11) dan dihadiri Bupati Sragen, Kapolres Sragen dan para pejabat di lingkungan Kankemenag Sragen.
Kakankemenag Sragen mengatakan “The World for children is fun dunia bagi anak anak adalah kesenangan. Oleh karena itu para pendidik di RA harus benar benar menjadi pendidik yang sabar, ramah dan menyenangkan”.
“Buatlah anak-anak ceria dan menikmati pendidikan di RA, latihlah kemandirian anak dengan penuh kesenangan” pesan Kakankemenag.
Lebih lanjut Hanif Hanani menyampaikan bahwa dengan usia IGRA yang ke 17 tahun tentu banyak suka duka dalam mengarungi kehidupan organisasi yang merupakan organisasi profesi, umur 17 tahun adalah umur yang bukan anak -anak lagi, untuk itu kepada segenap pengurus IGRA Hanif Hanani mengharapkan agar mereka lebih dewasa dan bisa membawa IGRA lebih baik.
Sementara itu ketua PD. IGRA Sragen dalam laporannya mengatakan bahwa pada milad ke 17 ini IGRA mengadakan kegiatan tari tradisional khas Sragen yakni tari Jangkrik Genggong.
“Dalam milad ke 17 IGRA tahun ini kami adakan tari kolosal yang diikuti 400 guru RA Se Sragen. Kenapa kami adakan tari tradisional, karena kami ingin mangajak guru-guru RA ikut melestarikan dan mencintai tarian tradisional yang semakin lama semakin hilang” kata Robikah.
Bupati Sragen saat memberikan pengarahan berpesan kepada para Guru RA agar membekali anak didiknya kepada cinta tanah air, memahami toleransi agar nantinya tercipta generasi yang selain mandiri juga cinta tanah air dan bangsa (ren)