Sragen (Humas) – Suasana pagi yang cerah di SMAN 1 Sragen berubah menjadi panggung semangat luar biasa, saat langkah-langkah pasti para Pramuka MTsN 5 Sragen menggema dalam satu irama: siap menjadi Garuda. Di barisan terdepan, dua sosok pratama—Krisna dan Faiza—memimpin regu Penggalang menuju tantangan penuh makna dalam Penilaian Pramuka Garuda Kwartir Ranting Sragen, pada Sabtu (13/9).
Ajang ini bukan sekadar kegiatan biasa, tapi merupakan titik awal bagi para Pramuka muda untuk membuktikan kualitas diri mereka. Diikuti oleh Pramuka dari tingkatan Siaga, Penggalang, hingga Penegak, penilaian berlangsung sejak pukul 07.00 WIB dengan antusiasme yang membuncah.
Bukan hanya fisik yang diuji, namun juga kecerdasan, kreativitas, dan karakter. Para peserta ditantang menyelesaikan berbagai tugas mulai dari portofolio kegiatan, hasta karya, pembuatan poster digital yang harus dipublikasikan di media sosial, hingga kuis digital berisi 50 soal pilihan ganda seputar kepramukaan dan pengetahuan umum.
“Ini bukan hanya soal lencana, tapi soal menunjukkan siapa kita sebenarnya—anak muda yang tangguh, kreatif, dan pantang menyerah,” ungkap Kak Lely, pembina Pramuka MTsN 5 Sragen, yang telah menjadi mentor setia selama proses pembinaan berlangsung.
Tanda Pramuka Garuda adalah impian banyak anggota Pramuka muda. Bukan karena bentuknya yang mencolok, tapi karena makna di baliknya: keberanian, kedisiplinan, kepemimpinan, dan tanggung jawab. Ia hanya diberikan kepada mereka yang telah melewati proses panjang dan berliku, serta membuktikan diri sebagai sosok teladan.
MTsN 5 Sragen pun menjadikan penilaian ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai media pembentukan karakter dan kepemimpinan. Dengan berlandaskan prinsip dasar kepramukaan dan sistem tanda kecakapan, pembina menanamkan nilai-nilai luhur yang akan terus hidup dalam jiwa para peserta, jauh melampaui hari penilaian.
Dibalik keberhasilan regu Pramuka MTsN 5 Sragen, berdiri Krisna dan Faiza, dua pemimpin muda yang tidak hanya piawai memimpin, tapi juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Dengan suara mantap dan tatapan percaya diri, mereka memandu regu menghadapi setiap tantangan dengan semangat tak tergoyahkan.
“Mereka adalah contoh nyata bahwa pemimpin itu tidak harus sempurna, tapi harus siap belajar dan bertumbuh bersama timnya,” ujar salah satu pembina penuh bangga.
Dengan semangat “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, para calon Pramuka Garuda dari MTsN 5 Sragen melangkah dengan penuh harap, bukan hanya untuk meraih tanda kehormatan, tetapi juga untuk menyalakan semangat kepramukaan di hati adik-adik kelas mereka.
Muda, tangguh, dan siap terbang tinggi—itulah semangat yang kini berkobar dalam dada mereka. Bersama Garuda, mereka siap menjelajah cakrawala prestasi dan menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan masyarakat. (ma/dwp/enn)








