Sragen (Humas)-Sebagai bagian dari inovasi pembelajaran berbasis pengalaman, MTsN 4 Sragen menggelar kegiatan Outing Class yang melibatkan siswa kelas VII, VIII, dan IX unggulan beserta guru pendamping. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan praktis mengenai kerajinan lokal, pendidikan hayati, serta lingkungan hidup dengan mengintegrasikan pembelajaran formal dan pengalaman nyata.
Kepala MTsN 4 Sragen, Sardi, menyatakan bahwa dalam kegiatan ini, para siswa mengunjungi tiga lokasi bersejarah dan edukatif di Yogyakarta, yaitu sentra kerajinan Kasongan di Bantul, Museum Biologi, serta Puncak Becici.
“Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang aplikatif, tidak hanya teoritis,” ujar Sardi pada Rabu (12/2/2025).
Outing Class ini dimulai dengan kunjungan ke Kasongan, daerah yang terkenal dengan kerajinan gerabah. Siswa tidak hanya menyaksikan proses pembuatan gerabah, tetapi juga mendapat kesempatan mencoba membuat dan mengecat gerabah dengan bimbingan langsung dari perajin lokal.
Salah satu siswa, Aira Nur Aini dari kelas IX I, mengaku senang dapat belajar di luar kelas dan mencoba langsung membuat kerajinan gerabah.
“Saya jadi tahu bagaimana prosesnya dan betapa sulitnya menghasilkan kerajinan yang indah,” ungkap Aira.
Setelah dari Kasongan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum Biologi Yogyakarta. Museum ini memiliki nilai sejarah tinggi dalam pendidikan hayati dan penelitian. Di tempat ini, para siswa dapat mengamati koleksi taksidermi, fosil hewan, rangka, dan herbarium secara langsung.
![](https://sragen.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-13-at-11.01.08_7f489f8d-1024x577.jpg)
![](https://sragen.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-13-at-11.01.09_df88dc73-1024x577.jpg)
![](https://sragen.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-13-at-11.01.08_201768db-1024x576.jpg)
Perjalanan Outing Class berakhir di Puncak Becici, yang menawarkan keindahan alam dan lingkungan penghijauan. Para siswa diajak memahami pentingnya kelestarian alam serta menikmati panorama yang asri.
Terpisah, guru pendamping M. Hamka menyatakan bahwa kegiatan Outing Class ini memberikan pengalaman belajar langsung di lapangan yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.
“Melalui pengalaman langsung, mereka dapat lebih mudah mengerti dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat,” kata Hamka.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori, tetapi juga pengalaman berharga yang dapat memperkaya pemahaman mereka tentang budaya, ilmu hayati, dan kelestarian lingkungan. (djok/irw)