Sragen (Humas)-MIN 8 Sragen menggelar acara Wisuda Tahfidz yang penuh khidmat dan haru. Bertempat di aula madrasah, acara dilaksanakan pada Selasa (04/02) dengan dihadiri oleh pengawas Madrasah, Rokhmadi, dan Ketua Komite Madrasah, Rosyid. Sebanyak 39 siswa berhasil diwisuda sebagai hafidz dan hafidzah, terdiri dari 13 putra dan 26 putri. Para wisudawan ini telah menyelesaikan hafalan 1 juz (Juz 30) dan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga kemurnian Al-Qur’an di hati mereka.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala MIN 8 Sragen, Ahmad Mudhofar Hasan, yang menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para siswa, guru pembimbing, serta orang tua. “Hari ini kita menyaksikan buah dari kerja keras dan ketekunan anak-anak kita dalam menghafal Al-Qur’an. Semoga Al-Qur’an menjadi cahaya dalam hidup mereka dan membawa keberkahan bagi keluarga,” ujar Mudhofar. Sementara itu Rokhmadi dalam sambutannya turut mengungkapkan apresiasinya, “Wisuda tahfidz ini bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang bagaimana kita mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Selamat kepada para wisudawan dan orang tua yang telah mendukung penuh perjalanan ini.”
Prosesi wisuda dimulai dengan pembacaan hafalan Juz 30 secara bersama-sama oleh seluruh wisudawan, disaksikan dengan penuh khidmat oleh para tamu undangan. Setelah itu, dilakukan penyerahan syahadah (sertifikat tahfidz) oleh Bapak Kepala Madrasah, yang menandai resmi dikukuhkannya para hafidz dan hafidzah MIN 8 Sragen. Momen paling haru terjadi saat penyematan mahkota kehormatan kepada orang tua wisudawan. Suasana berubah penuh haru ketika para siswa dengan mata berkaca-kaca memakaikan mahkota kepada ayah dan ibu mereka, sebagai simbol penghormatan atas peran besar orang tua dalam mendukung perjalanan mereka menghafal Al-Qur’an. Tak sedikit hadirin yang ikut terharu menyaksikan pemandangan tersebut.
Acara dilanjutkan dengan sesi parenting yang dibawakan oleh Ustadzah Farida Sumngatulaila. Dalam ceramahnya, Ustadzah Farida mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka, “Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Berikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, karena anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat di rumah.” Ustadzah Farida juga mengajak orang tua untuk selalu bersyukur atas nikmat memiliki anak yang mencintai Al-Qur’an, dan menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk terus membina keluarga yang Qur’ani.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua Komite Madrasah. Dalam doanya, Rosyid memohon agar para wisudawan senantiasa diberikan kemudahan dalam menjaga hafalan Al-Qur’an mereka dan menjadi generasi penerus yang membanggakan keluarga, agama, dan bangsa. Seluruh rangkaian acara Wisuda Tahfidz MIN 8 Sragen berlangsung dengan lancar dan penuh makna. Momen ini tidak hanya menjadi ajang perayaan prestasi, tetapi juga sebagai refleksi pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda. Dengan adanya wisuda tahfidz ini, MIN 8 Sragen berharap dapat terus melahirkan hafidz dan hafidzah yang tidak hanya mampu menghafal, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Selamat kepada para wisudawan, semoga menjadi cahaya bagi keluarga dan masyarakat. (zalf/ira)