Sragen (Humas) – Dalam rangka memperkuat budaya literasi di lingkungan madrasah, Madrasah Ibtida’iyah Negeri 3 Sragen meluncurkan program bertajuk Gerakan Literasi Intensif (GESIT). Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di seluruh kelas pada Sabtu (9/8), dan disambut antusias oleh seluruh siswa, guru, serta tenaga kependidikan.

Program GESIT merupakan implementasi dari arahan Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, sekaligus sebagai bagian dari komitmen madrasah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga melek literasi, berpikir kritis, dan kreatif.
Kepala MIN 3 Sragen, Ruslan Haifani, menyampaikan harapannya terkait peluncuran program GESIT ini. “Melalui GESIT, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan literatif, menumbuhkan semangat membaca serta menulis di kalangan siswa sejak dini,” ujarnya.

Tak terbatas pada membaca buku, program ini mencakup kegiatan menarik yang membuat literasi menjadi sesuatu yang menyenangkan dan dinanti-nanti oleh siswa, seperti menyanyikan “Lagu Literasi”, penampilan tari oleh siswa, pidato, mendongeng, membaca buku bersama, membuat sinopsis, dan pameran karya siswa.
Salah satu siswa, Dinda, mengaku terinspirasi menulis cerita sendiri setelah mengikuti kegiatan ini. Sedangkan guru kelas 3, Umi, menilai bahwa kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa yang tekun dan penuh rasa ingin tahu.
Program GESIT akan terus diintegrasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari, termasuk dengan membiasakan siswa membuat jurnal harian, resensi buku, dan buletin kelas. Dengan semangat literasi yang terus digelorakan, MIN 3 Sragen bertekad menjadi madrasah yang melahirkan generasi pembelajar—generasi yang GESIT: Gemar Membaca, Aktif Menulis, dan Kritis Berpikir. (aul/enn)









