Sragen (Humas) – MAN 2 Sragen menggelar kegiatan supervisi pembelajaran pada Kamis (11/9). Kegiatan dipimpin oleh Kepala MAN 2 Sragen Joko Triyono, dan dipantau langsung oleh Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Amin Sarwati.

Supervisi pembelajaran di MAN 2 Sragen bukan sekadar agenda rutin untuk mengevaluasi guru, melainkan wadah pembinaan yang menekankan pada refleksi dan penguatan profesionalisme.
Dalam prosesnya, pengawas dan kepala madrasah tidak hanya melakukan observasi kelas, tetapi juga meninjau perangkat ajar serta memberikan masukan kepada guru.
Kegiatan dimulai dengan observasi pembelajaran di kelas, di mana pengawas dapat melihat metode mengajar yang digunakan, interaksi guru dengan siswa, dan efektivitas perangkat ajar.

Setelah itu, guru mendapatkan umpan balik berupa catatan kelebihan, kekurangan, dan hal-hal yang dapat ditingkatkan. Pendekatan ini membuat supervisi terasa lebih humanis, karena guru didorong untuk berkembang tanpa merasa diawasi secara kaku.
“Supervisi ini lebih pada pendampingan, bukan penilaian. Kami ingin guru merasa didukung, bukan diawasi. Dengan begitu, kualitas pembelajaran akan tumbuh secara alami,” ujar Amin Sarwati dalam refleksi kegiatan.
Senada dengan itu, Joko Triyono menegaskan bahwa supervisi merupakan bagian dari komitmen madrasah untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih baik. “Guru adalah motor penggerak pendidikan. Jika guru berkembang, maka peserta didik juga akan ikut berkembang,” ujarnya.
Guru MAN 2 Sragen yang hadir menyambut positif kegiatan ini, mereka menilai supervisi tidak hanya menyoroti kekurangan, tetapi juga mengapresiasi usaha yang sudah dilakukan, sehingga menumbuhkan semangat untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran.
Dengan mengedepankan prinsip kolaborasi, supervisi pembelajaran di MAN 2 Sragen terbukti menjadi ajang bertumbuh bersama. Lebih dari sekadar menilai, kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat profesionalisme guru sekaligus memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih inovatif, efektif, dan menyenangkan. (rgl/enn)