Sragen (Humas) – Dalam upaya menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya keamanan, kesehatan, dan gizi kepada para siswa, MIN 9 Sragen menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Keamanan dan Kesehatan bagi Siswa pada Sabtu (11/10). Penyuluhan dikemas dengan edukatif dan interaktif, berbagai narasumber profesional mulai dari Polsek Sidoharjo, Puskesmas Sidoharjo, hingga SPPG MBG Tenggak Sidoharjo dengan semangat membagikan ilmu pengetahuannya.
Acara dimulai sejak pagi hari di halaman madrasah dengan penampilan seni dan budaya yang memukau dari siswa-siswi MIN 9 Sragen. Beragam tarian daerah dan pertunjukan musik tradisional berhasil menyita perhatian seluruh warga sekolah. Penampilan tersebut mencerminkan semangat pelestarian budaya dan kreativitas para siswa dalam menyampaikan pesan moral melalui seni.
Usai pertunjukan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala MIN 9 Sragen, Siti Marwiyah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari program pembinaan karakter dan edukasi holistik yang rutin dilakukan oleh madrasah.
“Anak-anak adalah generasi penerus yang harus kita jaga dan lindungi. Melalui kegiatan ini, kami berharap mereka memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga diri dari bahaya kenakalan, hidup sehat, dan bergizi,” ujarnya.
Sesi penyuluhan pertama disampaikan oleh Nuklir dan Rusdiyono dari Polsek Sidoharjo Sragen. Mengangkat tema “Bahaya Kenakalan Remaja dan Stop Bullying”, Nuklir menekankan bahwa kenakalan seperti merokok, perkelahian, hingga pergaulan bebas harus dihindari sejak dini. “Kalian harus tahu bahwa kenakalan remaja bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga bisa berdampak hukum. Jangan pernah takut untuk berkata tidak pada ajakan negatif,” jelasnya.
Sementara itu, Rusdiyono menjelaskan secara khusus tentang bullying, baik secara fisik maupun verbal. Ia mengajak siswa untuk saling menghargai, menyayangi sesama teman, dan berani melaporkan jika melihat atau mengalami perundungan di lingkungan sekolah. “Bullying itu bukan main-main. Dampaknya bisa sangat buruk bagi korban. Jadilah pelindung bagi teman, bukan pelaku perundungan,” tegasnya.
Memasuki sesi kedua, penyuluhan dilanjutkan oleh dr. Eny dari Puskesmas Sidoharjo, yang membawakan materi tentang “Makanan yang Layak Dikonsumsi dan Tidak Layak Dikonsumsi oleh Anak-anak”. Para siswa diajak mengenali makanan sehat, ciri-ciri makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil dan formalin, serta pentingnya menghindari jajanan sembarangan. Petugas kesehatan menyampaikan bahwa makanan yang sehat harus memenuhi unsur higienis, bergizi, dan bebas dari zat berbahaya.
Terakhir, acara ditutup dengan materi “Pentingnya Gizi Bagi Anak” oleh Krisna, petugas SPPG MBG Tenggak Sidoharjo. Ia menekankan bahwa pemenuhan gizi yang baik berpengaruh besar terhadap kecerdasan dan pertumbuhan anak. “Makan bergizi bukan soal mahal. Yang penting seimbang—ada karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Anak-anak harus dibiasakan sarapan dan tidak terlalu sering jajan sembarangan,” katanya.
Selama seluruh rangkaian kegiatan, para siswa terlihat antusias dan aktif bertanya. Beberapa siswa bahkan diminta maju untuk menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru bagi para siswa, namun juga membentuk pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana menjaga diri, hidup sehat, dan pentingnya gizi sejak dini. Dengan adanya penyuluhan ini, MIN 9 Sragen berharap dapat melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. (kns/enn)