Sragen – Madrasah adalah salah satu tempat untuk mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa, sehingga guru dituntut untuk selalu menjadi garda terdepan dalam agen perubahan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Must’ain Ahmad, S.H., M.H pada acara monitoring kegiatan Kompetisi Sains Madrasah ( KSM) sekaligus Pembinaan Guru dan Pegawai yang bertempat di MAN 1 Sragen, Sabtu (13/08).
Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan beberapa pesan kepada guru dan pegawai tentang perlunya moderasi dalam beragama serta menjaga domain terhadap peran masing-masing, “ semua pihak yang berkompeten di madrasah harus memiliki domain sendiri tanpa harus menunggu orang lain memulainya. Guru, wali kelas, kepala laborat dan lainnya harus bisa memahami peran masing-masing sehingga perubahan menuju arah lebih baik akan tercapai,” ungkapnya.
Semua yang telah diputuskan dan diprogramkan pemerintah harus kita jalankan dengan baik dan benar sesuai dengan tupoksi masing-masing, “ jangan suka menari diatas genderang orang lain,” istilah yang bisa dipakai dalam menggambarkan betapa guru dan pegawai memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil juga menyinggung tentang Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang dikembangkan, beliau berpesan dengan adanya perubahan kurikulum yang akan kita jalani, diharapkan guru sebagai salah satu komponen pendidikan harus bisa memberikan perubahan, inovasi serta memberikan rasa nyaman terhadap peserta didik disaat serangan era globalisasi yang membuat siswa mau tidak mau memanfaatkan berbagai sarana media sosial dalam kesehariannya, guru harus bisa mengontrol, memberikan pemahaman atas penggunaan media sosial sehingga tidak disalah gunakan. “ Hari ini sebagai modal untuk mencapai keberhasilan di hari esok, dan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, oleh karena itu apapun yang ada, perubahan sangat diperlukan untuk menjadi lebih baik” ungkap beliau dengan mengutip nasehat Rasullah SAW.
Kakanwil mengajak para peserta pembinaan yang hadir untuk memiliki kinerja terbaik dalam masa kerjanya dan perbuatan-perbuatan baik di masa hidupnya agar kelak dapat mempersembahkan mutiara-mutiara kehidupan saat menghadap Sang Penguasa Alam Semesta. Setelah selesai melaksanakan pembinaan, Kakanwil memantau kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Madrasah Aliyah (MA) yang kebetulan untuk daerah Kabupaten Sragen dipusatkan di MAN 1 Sragen, yang diikuti 11 madrasah, 104 peserta. Mata pelajaran yang dilombakan terdiri dari 6 yaitu Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Ekonomi, dan Geografi.
Beliau berpesan kepada para guru yang mendampingi siswa berlomba, bahwa saat ini siswa madrasah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, “siswa madrasah adalah aset penerus bangsa yang harus dijaga dan senantiasa dibimbing sejak dini, sehingga tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi pemimpin masa depan yang memiliki intelektual tinggi dan berakhlakul karimah,” pungkasnya sebelum meninggalkan lokasi madrasah. (wvz)