Sragen-Moderasi beragama adalah salah satu program prioritas Kementerian Agama. Agar moderasi beragama benar-benar tersampaikan kepada seluruh masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen mengadakan Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama Islam se Kabupaten Sragen. Kegiatan diadakan di Rumah Makan Ayem Tentrem Sragen, Selasa (02/08) dengan peserta penyuluh Agama Islam 106 orang.
Saat menyampaikan laporan kegiatan, Kasi Bimas Islam Erfandi menyampaikan bahwa penguatan moderasi beragama penting dimiliki oleh setiap warga Negara Indonesia terutama para Aparatur Sipil Negara termasuk juga para penyuluh agama Islam.
“Penyuluh Agama Islam sebagai ASN Kementerian Agama yang berada di garda terdepan, penting untuk mengikuti penguatan moderasi beragama dan penguatan wawasan kebangsaan. Penyuluh diharapkan memiliki cara pandang dan sikap yang moderat serta taat konstitusi, memiliki sikap toleransi di tengah masyarakat yang majemuk dan membangun persatuan/kesatuan” sampai Erfandi.
Erfandi juga melaporkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan satu hari tersebut menghadirkan narasumber dari pejabat dan fasilitator moderasi beragama yang telah lulus Pendidikan dan pelatihan moderasi beragama yang diadakan Kementerian Agama.
Kegiatan dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Sragen, H. Ihsan Muhadi. Dalam pengarahannya, Ihsan Muhadi mengharapkan agar penyuluh agama berperan dalam penguatan moderasi beragama.
“Program moderasi beragama harus bisa diimplementasikan, tidak hanya di mimbar dan diskusi saja, ini tidak mudah. Masyarakat banyak yang belum memahami program ini, banyak juga yang mengira program ini mengerdilkan agama sehingga menyalahkan Kementerian Agama” kata Kakankemenag.
Lebih lanjut Ihsan Muhadi mengharapkan agar penyuluh bisa menularkan paham moderasi beragama ke tengah tengah masyarakat.
“Penyuluh agama memiliki kelompok binaan kecil-kecil yang tentunya dakwah akan lebih efektif. Untuk itu dimanapun kapanpun mohon disisipkan materi dan paham paham moderasi beragama” pesan Ihsan Muhadi.
Sebagai penutup paparannya Kakankemenag menyampaikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa terwujud sebagai negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, jika semua warga berperan dalam mewujudkannya.(mini)