Sragen – Di Aula Dinas Pendidikan, Jumat (11/03/16), USAID Prioritas memfasilitasi lokakarya diseminasi pengembangan budaya baca dan persiapan pencanangan kabupaten Sragen sebagai Kabupaten Literasi. Tujuan lokakarya; menyamakan persepsi tentang budaya baca dan budaya literasi, terbentuknya tim pencanangan Kabupaten Sragen sebagai Kabupaten Literasi yang berasal dari unsur seluruh pemangku kepentingan dan tersusunnya roadmap atau grand design Kabupaten Sragen sebagai Kabupaten Literasi.
Pada kesempatan tersebut, dihadiri; Drs Tatag Prabawanta (Sekda), Bappeda ; Ir. Simon Nugroho (Kepala) & Dewi Komala (Staff Bappeda), Tri Andiyas Wororetno (Kepala Kantor Perpusda Sragen), Kantor Kementerian Agama; Dra Amin Sarwati, M.Pd (pengawas madrasah), Muh. Rosyd Ridho (Kepala MIN Saren), Dinas Pendidikan: Drs Suwardi, MM (Sekretaris), Drs Effendi Darmono, M.Pd ( Kasi SD & TK), Drs Sudarto, M.Pd (Kasi SMP), Suwarno (Wandik), Hartono, S.Pd,MM (kasi SMK), Warjito (Dewan Pendidikan, Sekretaris 2), NM Dwi Mulyani PA ( Pengawas SMP), Suroto (Korwas SD), Wiyono (fasilitator daerah), Suwardi, S.Pd (fasilitator daerah program buku bacaan berjenjang), Suwarsih, S.Pd, M.Pd ( kepala sekolah SD Gringging 1), Rosid Mustofa (Kepala Sekolah SD Birrul Walidan) & perwakilan camat Tugiman ( Camat Sragen) & Sumanto (Sambungmacan). USAID Prioritas ; Handoko Widagdo & Dyah Karyati (Whole School Development Spesialist), Dr. Nurkolis, M.M. (Kordinator Provinsi USAID PRIORITAS Jateng), Dewajani Sitouresmi ( District Coordinator Sragen & Karanganyar), Purwono Yunianto ( Program Assistant).
Dalam sambutanya Sekda Kabupaten Sragen Drs Tatag Prabawanto, MM, menekankan bahwa; “ Kegiatan mempersiapkan Kab Sragen sebagai Kabupaten Literasi, ini harus diperkuat dan didukung keberlanjutanya karena gerakan bagaimana menjadikan anak yang baik, ini upaya untuk menyiapkan generasi muda Kabupaten Sragen bermutu, baik ilmu pengetahuanya dan keimananya, supaya bagaimana kehormatan guru bisa menjiwai anak didik kita “.
Dilanjutkan pemaparan oleh Dr Nurkolis, MM (koordinator USAID PRIORITAS Jawa Tengah), menggatakan ; “Modul-modul yang dilatihkan oleh USAID PRIORITAS sejak tahun 2014 menguatkan sekolah menjadi basis literasi. Mulai dari pembelajaran di lingkungan kelas, siswa dan guru, civitas akademik dan masyarakat/komite sekolah di latih untuk mendorong budaya baca dan budaya literasi, mengetahui dampak yang begitu signifikan sebagai manfaat dari penerapan budaya baca dan literasi, khususnya dalam membentuk sebuah ekosistem intelektual di tahun 2015, USAID PRIORITAS mulai memfasilitasi kabupaten-kabupaten mitra serta provinsi mitra menjadi daerah-daerah literasi, di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Banjarnegara yang merupakan mitra, telah terlebih dahulu mendeklarasikan budaya baca ke semua sekolahnya. Dan bahkan di tahun 2016, tercatat ada 4 kabupaten yang akan menyusul menjadi basis literasi dengan fokus masing-masing. “ Pada kesempatan tersebut juga dipaparkan kondisi Indonesia tentang budaya baca di tataran dunia, asia hingga saat ini, yang sangat perlu dipikirkan kedepanya, karena masuk diurutan bawah, kedepan agar Indonesia bisa diurutan atas tingkat dunia. Ini merupakan upaya investasi mencerdasakan bangsa, sebagai amanat Undang-undang Dasar 1945.
Handoko Widagdo (Whole School Development Spesialist), memaparkan apa itu literasi dan apa itu kabupaten literasi, model kabupaten literasi yang sudah ada, bagaimana pembentukannya dan siapa saja yang harus terlibat, pentingnya para pemangku kepentingan di lingkungan kabupaten untuk satu visi dan misi dalam merumuskan sebuah grand design kabupaten literasi. Dinas Pendidikan berupaya mengumpulkan dalam lokakarya ini untuk membuat sebuah peta regulasi yang dapat diterapkan. Menakankan USAID PRIORITAS memfasilitasi dan mendampingi konten dan bentuk yang diinginkan oleh masyarakat Sragen.
Pertemuan ini diakhiri dengan diskusi peran dan tindaklanjut dari masing-masing pihak yang terkait seperti Bappeda, Kantor Perpustakaan Daerah, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, Kantor Kementerian Agama. Juga kelompok sekolah, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru. (# KHPY)