Sragen-Datangnya Bulan Ramadhan ditanggapi dengan penuh sukacita ASN Kankemenag Sragen. Sebagai perwujudan produktifitas dan peningkatan wawasan dan kinerja ASN Kankemenag Sragen, Kankemenag Sragen mengadakan Kajian Ramadhan setiap Hari Senin. Kajian diikuti 120 peserta yang terdiri dari Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh Agama Islam dan perwakilan ASN Kankemenag. Istimewanya, pada Kajian Senin (27/03) tersebut juga diikuti tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, H. Ihsan Muhadi dalam sambutan dan laporan kepada Kakanwil Kemenag Jateng yang menjadi pembicara, menyampaikan bahwa Kajian Ramadhan ini merupakan inisiatif Penyuluh Agama Islam untuk menguatkan keilmuan dan wawasan.
’’Maturnuwun kami sampaiakan kepada Pak Kakanwil yang telah rawuh untuk memberikan support kepada kami. Berkenaan dengan kerukunan umat beragama, Sragen telah memperoleh harmony award, namuntentu ini tidak berakhir di situ saja karena kerukunan harus terus terjaga sampai kapan pun’’ ujar Ihsan Muhadi.
‘’Tantangan kerukunan umat beragama saat ini semakin banyak, Pluralisme, Eksklusifisme, degradasi moral dan tersumbatnya informasi merupakan tantangan yang tidak ringan. Ini bisa menimbulkan rial-riak kecil dan bahkan bisa menjadi besar jika tidak sigap mengelolanya’’ tambahnya.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Jateng, H. Mustain Ahmad saat menjadi pembicara mengungkapkan bahwa saat ini kesadaran beragama sudah cukup tinggi namun perlu diwaspadai juga karena sekarang sumber informasi digital juga semakin beragam dan bebas.
‘’Kita patut bersyukur kesadaran umat untuk pelaksanaan agama semakin tinggi, namun ini juga diiringi dengan cepat dan bebasnya informasi digital. Yang dikhawatirkan itu kalau bermodalkan google terus merasa sudah menguasai ilmu’’ kata Mustain.
Selain itu Kakanwil juga mengingatkan bahwa tahun 2023 dicanangkan sebagai tahun kerukunan umat.
‘’Kalau bicara kerukunan, pasti teringat dengan Tri Kerukunan yang dicetuskan pak Alamsyah. Kerukunan Intern Umat Beragama, Kerukunan Antar Umat Beragama dan Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah. Setelah itu pak Lukman Hakim juga menegaskan kerukunan dengan istilah moderasi beragama’’ jelas Kakanwil.
Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan bahwa moderasi beragama itu adalah ajaran asal agama itu sendiri, kalau dalam islam dikenal Islam Wasathiyah dan tentu semua agama juga mengajarkan toleransi dan moderasi. (ira)