Sragen (Humas) – Dua pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS MAN 3 Sragen mengikuti debat terbuka dalam rangka Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) periode 2025/2026, Rabu (1/10). Debat yang digelar di basemen madrasah itu menjadi ajang adu gagasan, program, dan visi misi di hadapan seluruh siswa dan dewan guru.
Pasangan calon nomor urut 1, Nakula Ady Pamungkas dan Syafa Novianti, mengusung visi: “Mewujudkan OSIS sebagai suatu organisasi terpandang di kalangan siswa, membentuk siswa yang bertakwa, berbudi pekerti luhur dan berilmu, menjadikan OSIS sebagai jembatan komunikasi yang efektif antara siswa dengan pihak madrasah, serta berkontribusi aktif dalam memajukan nama baik madrasah.”
Di sisi lain, paslon 2 Vanesa Oktaviana Putri dan aisah Dwi Rohmah mengusung visi: “ Menjadikan OSIS sebagai organisasi yang mendorong siswa untuk berkahlak mulia, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, serta berprestasi secara kreatif.”
Debat dibuka dengan penyampaian visi dan misi dari masing-masing paslon. Nakula-Syafa menekankan pentingnya menjadikan OSIS sebagai representasi siswa yang tidak hanya aktif dalam kegiatan internal, tetapi juga memiliki citra baik di luar madrasah. Mereka juga mengangkat pentingnya membangun komunikasi dua arah antara siswa dan pihak sekolah.
“OSIS harus menjadi teladan dan rujukan. Bukan hanya menyelenggarakan kegiatan, tapi juga menjadi jembatan aspirasi yang dipercaya,” kata Nakula saat menyampaikan visi.

Sementara itu, Vanesa-Aisah menggarisbawahi nilai-nilai karakter sebagai pondasi utama kepemimpinan OSIS. Mereka menyatakan ingin membentuk kultur organisasi yang mendorong empati, tanggung jawab, dan semangat berprestasi di kalangan siswa.
“Kami ingin menciptakan lingkungan madrasah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli dan penuh semangat berkarya,” ujar Vanesa.
Debat semakin menarik saat sesi tanya jawab dibuka. Sejumlah siswa mengajukan pertanyaan mengenai isu keterlibatan siswa dalam kegiatan OSIS, strategi peningkatan kedisiplinan, hingga pendekatan OSIS dalam menyelesaikan masalah siswa yang kurang aktif.
Pembina OSIS, Faridhotul Hasanah, mengatakan bahwa debat Pilketos ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada para siswa. Ia menilai bahwa kedua paslon telah menyampaikan gagasan dengan matang dan penuh semangat. “Yang terpenting bukan hanya siapa yang terpilih, tapi bagaimana seluruh siswa belajar berpendapat, mendengarkan, dan menentukan pilihan secara bijak,” katanya.
Debat calon ketua dan wakil ketua OSIS tersebut menjadi ajang penting untuk menggali visi, misi, serta kemampuan kepemimpinan para kandidat. Melalui forum ini, seluruh siswa mendapat kesempatan untuk menilai secara langsung kualitas dan kesiapan masing-masing pasangan calon.
Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan partisipasi siswa dalam proses demokrasi di lingkungan madrasah, tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang bertanggung jawab, visioner, dan inspiratif. (us/enn)