Sragen (Humas)=Sebanyak 857 calon jamaah haji dari Kabupaten Sragen mengikuti kegiatan manasik haji tingkat kabupaten yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Sabtu (12/4). Angka tersebut masih bersifat sementara karena masih dibukanya tahapan pelunasan tahap kedua hingga 17 April 2025.
Kepala Kantor Kemenag Sragen, H. Ihsan Muhadi, dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah tersebut kemungkinan besar akan bertambah. “Jumlah 857 ini masih sementara karena pelunasan tahap dua masih berlangsung sampai 17 April. Termasuk kemungkinan tambahan dari kuota cadangan,” ujar Ihsan.
Kegiatan manasik kali ini tidak hanya diikuti oleh para jamaah calon haji, namun juga dihadiri oleh petugas haji yang akan mendampingi di Tanah Suci. Mereka terdiri dari ketua kloter, tim kesehatan, pembimbing ibadah haji, serta Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dari Kabupaten Sragen.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut di antaranya Direktur Bina Haji Kementerian Agama RI, H. Mustain Ahmad, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah H. Saiful Mujab, serta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Ihsan menambahkan bahwa bimbingan manasik akan berlanjut ke tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan di 10 titik berbeda. “Pelaksanaan manasik tingkat kecamatan akan dimulai pada 19 April mendatang,” jelasnya.
Selain bimbingan ibadah, kesiapan kesehatan para calon jamaah juga menjadi perhatian. “InsyaAllah tanggal 14 April nanti akan dilaksanakan vaksin meningitis, kemudian vaksin polio juga akan diberikan untuk jamaah dari Jawa,” tambah Ihsan.
Dalam kesempatan itu, juga disampaikan data menarik tentang usia jamaah. Jamaah tertua adalah Ibu Wagiyem, berusia 89 tahun, dari Kedungupit, Kecamatan Sragen. Sementara jamaah termuda adalah Fikri Ahmad Imadudin, berusia 18 tahun, dari Karangjati, Kecamatan Kalijambe. Usia Fikri merupakan batas minimal untuk dapat menunaikan ibadah haji.


Bupati Sragen, Sigit Wahyu Pamungkas, turut memberikan sambutan dan harapan kepada para calon jamaah haji. “Semoga seluruh jamaah diberi kesehatan, keselamatan, dan dapat pulang menjadi haji yang mabrur,” ungkap Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya bimbingan manasik agar para jamaah memahami tata cara ibadah sesuai syarat dan rukun haji, serta mengikuti regulasi dari pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. “Dengan bimbingan dari para ustadz, kyai, atau murabbi, para jamaah akan lebih yakin dan mantap dalam menjalankan ibadah,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh jamaah untuk memperbanyak doa, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk Sragen dan Indonesia. “Kepada Allah kita mohon pertolongan, semoga menjadi haji yang mabrur. Jangan lupa mendoakan untuk Sragen dan Indonesia agar menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya. (irw)
