Kalijambe-Masa pandemi COVID 19 yang sedang melanda negeri tercinta, membuat segala bidang kehidupan termasuk pendidikan membuat suatu inovasi baru agar tidak ketinggalan dengan bidang-bidang lainnya. Media Zoom, googlemate, webex, dan sejenisnya merupakan media yang merebak digunakan untuk meningkatkan kualitas para pelaku pendidikan untuk bisa mempunyai kreativitas dan inovasi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran secara daring di masa pandemi COVID 19 saat ini.
Waktu yang telah dijadwalkan pada Jum’at 09/10/2020, segenap guru dan pelaku pendidikan di MIN 7 Sragen mengikuti Bimtek Jarak Jauh hari pertama tentang “Implementasi Pembelajaran Berdasar Kurikulum (KMA 183 dan 184) jenjang MI Bidang Studi Quran Hadits” secara virtual zoom yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendis Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Bertempat di ruang aula MIN 7 Sragen yang telah di konsep sebagaimana tempat bimtek, segenap guru mengikuti bimtek secara zoom virtual ini dengan penuh semangat. “Semua guru harus mengikuti bimtek secra virtual zoom ini, karena di sini banyak ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya bidang studi Quran Hadits, guru MIN 7 Sragen harus menjadi guru harapan anak didik, bisa mengikuti perkembangan anak didik pada masa pandemi dan melaksanakan proses pembelajaran di abad 21 ini dengan baik. Guru harus banyak inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang baik, menyenangkan dan berhasil maksimal”, sambutan Siti Marwiyah, S.Ag., M.Pd.I, selaku kepala Madrasah, sebelum zoom virtual dimulai.
Bapak Imam Bukhori, M.Pd.I, sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa guru yang dibutuhkan di abad 21 adalah guru yang kreatif dan penuh inovatif. 8 kompetensi guru di abad 21 yang harus melekat pada pribadi guru diantaranya, guru harus bisa menjadi 1). Adaptor , 2). Visioner, 3). Kolaborator, 4). Mengambil Resiko, 5). Pembelajar sejati, 6). Komunikator handal, 7). Uswah Hasanah, dan 8). Pemimpin. Guru di harapkan bisa mengikuti perkembangan zaman, memaksimalkan penggunaan beberapa media seperti googlemeet, clashroom, googleform, dan media lainnya untuk memaksimalkan proses pembelajaran secara daring maupun laring di abad 21. Pembelajaran pada KMA 183 dan 184 tahun 2019 , berorientasi pada pembelajaran saintifik dimana pembelajaran harus mencakup 5M yaitu mengamati, menanya, mencari dan mengumpulkan, menganalisa dan mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Jika 5M ini ada pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan tercipta anak yang kreatif, inovatif dan tanggap setiap perubahan, tidak hanya menjadi anak yang menumpuk dan mengumpulkan ilmu yang didapat tanpa ada implementasi dalam kehidupannya.
“Esensial Kompetensi Inti (KI) –Kompetensi Dasar (KD) Pembelajaran Quran hadits KMA 183 Tahun 2019” adalah materi yang disampaikan oleh Bapak Sutarman, M.Pd.I. sebagai pemateri berikutnya. Beliau menjelaskan cakupan Standar Kelulusan (SKL) yang mengandung tiga ranah disetiap pembelajaran terutama Quran Hadits, yang harus dicapai dalam proses pembelajaran yaitu ranah sikap (sosial dan religi), ranah pengetahuan, dan ranah ketrampilan. Beliau lebih lanjut menjelaskan penerapan pembelajaran untuk ketiga ranah tersebut dalam proses pembelajaran bidang studi Quran Hadits, harus mampu dicapai anak.
Inti dari penyampaian materi hari pertama yaitu guru harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, memaksimalkan penggunaan segala media untuk keberhasilan proses pembelajaran, kurikulum KMA 183 dan 184 tahun 2019 berorientasi pada pembelajaran Saintifik. Webinar secara zoom virtual berjalan lancar dan diikuti dengan tuntas oleh segenap guru MIN 7 Sragen sampai ditutup menjelang pelaksanaan salat Jum’at. (nfk)