Sragen-Pembelajaran dalam jaringan (daring) yang diterapkan saat pandemi covid-19 yang sudah diterapkan, harus diakui memang banyak mengalami kendala. Ketersediaan perangkat pembelajaran (handhpone atau laptop) dan susahnya jaringan internet sering diungkapkan para wali murid. Berkenaan itu, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah melakukan pemantauan pembelajaran jarak jauh yang diterapkan saat ini. Monitoring dan evaluasi pembelajaran daring di Kabupaten Sragen oleh tim dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Kasubbag dan Humas, H. M. Afif Mundzir, S.Ag, M.SI, Selasa (26/08).
Saat menyampaikan evaluasi, H. Afif Mundzir menyampaikan walaupun pembelajaran ada kendala, namun bila hendak menerapkan pembelajaran sangat perlu kehati-hatian. “Harus diakui pembelajaran daring itu kendalanya banyak, apalagi bagi siswa PAUD dan daerah dengan sinyal internet terbatas”. Namun jika hendak memulai tatap muka tentu harus ekstra hati-hati, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan, protokol kesehatan harus dijalani secara ketat” ujar H. Afif.
“Untuk pemantauan psikomotorik pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan pemantauan pelaksanaan ibadah siswa di rumah, baik sholat jamaah, tahfidz dan kegiatan ibadah lainnya” tambah H. Afif.
Sementara itu Kakankemenag Kab. Sragen, H. Hanif Hanani menyampaikan bahwa lamanya waktu pembelajaran daring membuat para guru, orangtua dan siswa berkeinginan untuk segera memulai pembelajaran tatap muka.
“Anak-anak saat ini sudah jenuh belajar di rumah, mereka kangen ke sekolah, kangen bertemu guru dan kangen kegiatan di sekolah. Demikian juga para guru, mereka sangat ingin melakukan aktifitas seperti biasanya, namun sekali lagi kalau nanti benar-benar segera dilakukan pembelajaran tatap muka sebagaimana yang direncanakan pemkab Sragen mulai 31 Agustus nanti, semua harus ketat dalam menjalankan protokol kesehatan” kata Kakankemenag.
Evaluasi pembelajaran diikuti oleh perwakilan guru jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Pengawas PAI masing masing 1 orang.(sit/ren)