Plupuh-World Cleanup Day telah diinisiasi oleh Lets Do It World di Estonia aksinya sejak 2008. Namun World Cleanup Day sendiri baru pertama dilaksanakan di dunia pada 15 September 2018 yang mampu mengumpulkan lebih dari 18 juta relawan dalam aksi cleanup tersebut. World Cleanup Day di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia yang merupakan organisasi di bawah naungan Let’s Do It World Movement pada tahun 2014.
Giat World Cleanup Day 2018 oleh Let’s Do It World diawali dari keterlibatan 18 juta relawan pada Cleanup Day serentak di 157 negara tahun 2018 yang lalu, dan tahun 2019 ini kembali mengadakan kegiatan Leaders Academy . Tahun ini Let’s Do It World memilih Indonesia sebagai tuan rumah untuk Leaders Academy Asia & Oceania 2019. Alasannya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah adalah Indonesia telah terbukti dan menunjukkan kepada dunia karena tahun lalu berhasil memimpin aksi cleanup terbesar di dunia yang melibatkan 7,6 juta relawan.
Mengingat tujuan mulia dari kegiatan kebersihan sedunia (World Cleanup Day ) demi terciptanya lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman, maka MTsN 4 Sragen hari ini juga melaksanakan Giat World Cleanup Day di lingkungan madrasah. Atas kebijakan kepala madrasah Sumanto, S.Pd, M.Pd. meminta Kepala Tata Usaha MTsN 4 Sragen untuk menggerakkan seluruh pegawai di lingkungan MTs N 4 Sragen. Plt. Ka. TU MTsN 4 Sragen Komsiyatun Sugiyantiningsih, S.E. sebagai pelaksana, aktif berkoordinasi dengan guru olahraga untuk mengajak dan mengenalkan anak didik yang giat olahraga tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan ikut melaksanakan Giat World Cleanup Day bersama-sama.
MTsN 4 Sragen hari ini ikut andil dalam kegiatan aksi bersih sedunia yang diikuti pula dari berbagai komunitas/organisasi, pemerintah, sekolah dan masyarakat umum yang tergabung dalam gerakan aksi bersih-bersih World Cleanup Day. Meskipun kegiatan bersih-bersih ini baru dalam 1 hari mungkin belum mampu menyelesaikan permasalahan sampah dengan tuntas. Tapi kegiatan 1 hari ini diharapkan akan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali.
MTsN 4 Sragen berharap melalui gerakan ini, mampu memberikan kesadaran kepada anak didik dan seluruh masyarakat lingkungan madrasah akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan kepedulian lingkungan. Karena sebuah kepedulian tidak akan menjadi nyata tanpa aksi sebenarnya.(jeki/ira)