Sumberlawang-Batik merupakan salah satu karya yang membanggakan bagi bangsa Indonesia, kain batik saat ini sedang banyak digemari oleh semua kalangan. Sragen terutama di daerah masaran dan plupuh merupakan salah satu daerah pengrajin batik yang sangat terkenal. Berkaca dari kejadian yang ada dengan melihat banyaknya limbah terutama limbah pewarna sintetis atau pewarna buatan yang semakin hari semakin bertambah banyak, maka siswa- siswi di MTs Negeri 3 Sragen mencoba untuk membuat batik dengan warna alam, berkaitan dengan mata pelajaran Seni Budaya yaitu menerapkan ragam hias pada kain dan membuat lukisan dengan berbagai macam media.
Evi Nurhayati sebagai guru seni budaya kelas IX dan siswa siswi kelas IX MTs Negeri 3 Sragen mencoba untuk membuat batik dengan teknik Ecoprint. Pada kesempatan pembelajaran Evi menyampaikan harapannya ke depan bahwa ” dengan adanya kegiatan ini saya berharap bisa terus mengembangkan karya menjadi lebih baik, lebih bermanfaat, dan bisa menjadi salah satu kegiatan ekstra pilihan yang benar- benar didukung oleh sekolah”.
Memang tidak mudah untuk mendapatkan hasil karya yang benar-benar bagus dan maksimal memang tidak mudah, hal ini dibuktikan dengan praktek berkali- kali. Termasuk guru yang mengampu juga belajar dan praktek berkali- kali sebelum disampaikan ke siswanya.
Dengan memanfaatkan lingkungan alam yang ada di sekitar sekolah siswa MTs Negeri 3 Sragen semangat melakukan pembelajaran dan membuat inovasi kreatif dengan modal yang sangat sederhana.Halaman belakang sekolah yang begitu luas dengan berbagai macam tumbuhan yang ada dimanfaatkan untuk membuat suatu karya yang indah.
Ecoprint memang belum banyak dikenal, sebagian masyarakat masih membanggakan dan senang dengan batik yang menggunakan pewarna sintetis, karena hasil warnanya lebih cerah dan lebih mengkilap.
Membuat batik ecoprint dipraktekkan oleh siswa kelas IX MTs Negeri 3 Sragen secara berkelompok dan bergantian, kegiatan ini bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, dengan menggunakan bahan katun sederhana dan alat seadanya mereka mencoba untuk menyatu dengan alam sekitar dan siap menghasilkan karya terbaiknya.
Berbekal lingkungan alam sekitar yang sangat mendukung, siswa MTs Negeri 3 Sragen mencoba untuk lebih mengenalkan batik ecoprint dengan pewarna alam pada lingkungan madrasah terlebih dahulu, dengan harapan bisa merambah ke lingkungan dan masyarakat sekitar. Tentu saja hal ini harus mendapatkan dukungan dari seluruh warga madrasah agar terus bisa berkembang dan menjadi bekal siswa di masa mendatang.MTs Negeri 3 Sragen siap terus berkarya, terus berinovasi dan terus melangkah menuju madrasah pilihan yang hebat dan bermartabat.(Evi)