Sragen-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen mengadakan pembinaan kepada ratusan penyuluh Agama Islam PNS maupun PNS di aula Sukowati Pemkab Sragen, Kamis 22 (08).
Pada acara pembinaan tersebut hadir Wakil Bupati Sragen, H. Dedi Indriyatno, Kakankemenag Sragen, H. Hanif Hanani dan beberapa pejabat struktural maupun fungsional pada Pemkab Sragen dan Kakankemenag Sragen.
Pada awal acara, Wakil Bupati yang memberikan pengarahan menyampaikan pentingnya peran para ulama dan penyuluh agama dalam kehidupan beragama dan kehidupan masyarakat. Sehingga Dedi mengingatkan agar para pendakwah ini serius dan tidak berhenti berdakwah dalam batasan usia tertentu dalam menjalankan perannya tersebut.
“Pendakwah adalah tokoh masyarakat, sosok pendakwah menjadi panutan bagi masyarakat. Dalam berdakwah tidak seperti dalam dunia birokrasi yang mengenal masa pensiun, berhenti dari pekerjaannya. Dakwah harus disampaikan tanpa mengenal usia. Untuk itu saya minta para pendakwah yang tergabung dalam FKPAI Kabupaten Sragen ini terus berdakwah tidak mengenal kata lelah dan pensiun” kata Dedi.
“Kalau masalah gaji atau honor yang saat ini diberikan kepada penyuluh non PNS masih dibawah UMR harap bersabar, mudah mudahan ke depan ditingkatkan, dan tentu panjenengan paham bahwa honor itu boleh dibawah UMR namun rezeki yang diterima Insyaallah penuh berkah dan luar biasa” tambahnya.
Sementara itu Kakankemenag Sragen, H. Hanif Hanani menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para penyuluh non PNS yang tetap melakukan kegiatan penyuluhan walaupun penerimaan honor nominalnya terbatas.
“Sungguh kami bangga dan salut atas dedikasi dan kinerja para penyuluh agama khususnya non PNS yang terus berkarya, bekerja dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam melakukan penyuluhan walaupun nominalnya mungkin masih dibawah UMR, semoga itu berkah seperti yang disampaikan pak Wabup sedikit kalau berkah itu akan mencukupi” ucap Kakankemenag dengan tersenyum.
Pada pembinaan itu, panitia menghadirkan narasumber seorang motivator nasional Andi Kusuma Brata dari Solo. Dalam uraiannya Andi menjelaskan bahwa para penyuluh harus kreatif dan melek teknologi dalam berdakwah, terlebih memasuki era yang disebut era industry 4.0.(magh)