Sragen-Pernikahan adalah ibadah terlama yang dilakukan seorang muslim, selain itu juga seperti berlayar, karena itu perlu bekal yang cukup agar lancar dan sesuai harapan serta mendapat keridlaan Allah. Demikian disampaikan Kakankemenag Sragen H. Hanif Hanani saat membuka dan memberikan pengarahan kepada 25 pasang calon pengantin di wilayah Kecamatan Sragen pada acara Bimbingan Perkawinan (Bimwin), Selasa (06/08).
“Berlayar dalam waktu lama, itulah pernikahan. Kalau sholat hanya beberapa menit, kalau puasa hanya beberapa jam, kalau haji hanya beberapa hari, tapi kalau menikah itu bisa puluhan tahun pelaksanaannya. Karena itu perlu kecukupan ilmu dan bekal. Maka Bimwin adalah salah satu solusi yang diupayakan pemerintah” ungkap Kakankemenag Sragen.
“Yang perlu menjadi perhatian bagi kalian para calon pengantin adalah data kami menunjukkan adanya perceraian yang tinggi di Jawa Tengah yakni sekitar 3 % setiap tahunnya. Data itu menjadi perhatian kalian agar hal itu tidak terjadi. Untuk itu saya harap ikutilah kegiatan ini sampai akhir dan amalkan pesan pesan dari para narasumber” lanjut Hanif Hanani.
Sementara itu Kasi Bimas Islam Kankemenag Sragen, Erfandi ketika dikonfirmasi tentang kegiatan Bimwin pada Kamis (08/08) menjelaskan bahwa Bimwin adalah salah satu RKP (Rencana Kerja Pemerintah) tahun 2020 yang bertujuan untuk mengurangi angka perceraian dengan penguatan ketahanan keluarga.
“Rata-rata calon pengantin dan keluarga sudah mempersiapkan segala hal keperluan resepsi bahkan setelah resepsi, akan tetapi ilmu untuk bekal menghadapi kehidupan berumah tangga masih terabaikan” ujar Erfandi.
Erfandi menambahkan “Dari peserta yang sudah mengikuti bimwin terungkap bahwa hanya satu dua orang yang sudah membaca seluk beluk perkawinan baik melalui majalah, bulletin ataupun internet. Ini menunjukkan calon pengantin masih kurang peduli perlunya bekal keilmuan untuk rumah tangga”.