Sragen- Madrasah Diniyah adalah lembaga yang sangat banyak membantu pemerintah dalam meningkatkan pemahaman agama masyarakat. Peran tersebut begitu penting, sehingga koordinasi dan komunikasi antara madrasah diniyah dan pemerintah.
Demikian disampaikan Kabag Kesra Pemkab Sragen, Sutrisno saat memberikan sambutan pada pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Sragen masa khidmah 2019-2024 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen, Sabtu (15/06). FKDT yang dillantik dibawah pimpinan Priyoto.
“FKDT sebagai wadah para ustadz madrasah diniyah, kami harap agar selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, ini penting karena madrasah diniyah itu ikut memajukan Sragen dalam bidang agama” kata Sutrisno.
“Sebagai bentuk perhatian kami terhadap para ustadz-ustadzah, kami telah serahkan bantuan kepada mereka Rp.50.000,- per bulan yang disampaikan sekaligus dalam 1 tahun kepada 3.025 ustadz ustadzah, ini sebagai tambahan dari bantuan Pemerintah Provinsi, mudah mudahan tahun depanmeningkat” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen yang diwakili Kasi PD Pontren, H. Ahmad Ulin Nur Hafsun berpesan agar dengan dikukuhkannya FKDT Sragen ini semakin membawa kemajuan bagi Pendidikan Islam khususnya madrasah diniyah.
“FKDT adalah mitra Kementerian Agama dalam menjalankan tugas dan fungsi pembinaan, pengawasan dan peningkatan kualitas Madin Takmiliyah, oleh karenanya FKDT diharapkan mampu menyusun program kerja yang inovatif untuk kemajuan Madin” kata Ulin Nur Hafsun.
Ulin Nur Hafsun menambahkan bahwa ada 3 hal yang diharapkan kepada pengurus FKDT yakni pertama Perbesar Arus Perubahan dan Informasi Madrasah, dengan prinsip jaga tradisi baikmadrasah diniyah hendaknya siap untuk menghadapi perubahan zaman untuk itu para pengelola harus melakukan kreasi dan inovasi agar madin semakin maju.
Kedua, Perbesar Arus Orang ke Madrasah dan sumberdaya organisasi ini juga menuntut peran para pengelola madin untuk menarik masyarakat cinta kepada madrasah. Selama ini madrasah diniyah belum begitu banyak yang perduli, masih banyak yang menganggap madin itu sebagai madrasah yang tradisional dan anti kemajuan.
Hal terakhir yang diharapkan adalah Perbesar Arus Uang ke Madrasah, hal ini untuk semakin memperkuat madrasah, karena tanpa kecukupan dana membuat kemajuan madrasah tersendat. (ira).
,