Sragen-Ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang selalu dilakukan adalah halal bihalal ke rumah sanak saudara dan kolega. Tradisi ini merupakan ajang silaturahmi untuk bermaaf-maafan serta berbagi cerita kepada para saudara setelah satu tahun kiranya tidak berjumpa. Tradisi ini selanjutnya berkembang menjadi tradisi setiap kantor atau lembaga hamper di seluruh Indonesia.
Demikian pula yang dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen pada Senin, (10/06) di Aula 2 setempat. Untuk lebih menguatkan makna, pertemuan juga diisi dengan pembinaan kepada sekitar 300 ASN di lingkungan Kankemenag Sragen.
Dalam pengarahannya, Kakankemenag Sragen, H. Hanif Hanani mengingatkan kepada seluruh ASN di Sragen untuk meningkatkan kedisiplinan dan tanggungjawabnya.
“Sebulan lamanya kita telah dilatih, dibiasakan untuk disiplin dalam Bulan Ramadhan. Kita disiplin untuk sahur dan buka puasa pada jam jam yang telah ditentukan, dan menyibukkan diri dengan kebaikan serta menghindarkan diri dari kebiasaan buruk” kata Hanif Hanani.
“Kebiasaan yang baik tersebut hendaknya terus dijaga dan dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya” tandas Kakankemenag.
Selanjutnya Kakankemenag juga menyampaikan tausyiah berkenaan Idul Fitri. Hanif Hanani mengatakan bahwa perintah berpuasa yang ditujukan kepada semua orang beriman itu diakhiri dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, karena hari raya maka semua orang beriman juga harus bisa bersenang-senang.
“Diantara hikmah berpuasa ramadhan yang dilanjutkan dengan Hari Raya Idul Fitri adalah semua orang beriman bisa merasakan kekurangan makan, dan sudah seharusnya saat Idul Fitri semua orang bergembira, termasuk orang yang kekurangan, mereka juga harus bisa bergembira” terang Kakankemenag.(ira)