Sragen – Pada hari Kamis (12/11/15), sejumlah peserta dari perwakilan seksi, KUA Kecamatan, dan Penyuluh Agama Islam sekabupaten Sragen mengikuti kegiatan orientasi pengukuran arah kiblat yang diselenggarakan oleh Kankemenag Kab. Sragen. Dalam kegiatan yang disampaikan oleh Kepala KUA Kecamatan Sragen, Drs. Erfandi, selaku narasumber, dijelaskan bahwa arah kiblat merupakan arah dimana umat islam menghadap dalam pelaksanaan ibadah shalat, yaitu ke Ka'bah Baitullah yang berada di Mekah.
Dalam pengukuran arah kiblat, ada berbagai macam teknik, antara lain : Kompas, Rahdul Kiblat Tahunan, Rashdul Kiblat Harian, Tongkat Istiwa' (bayang-bayang matahari), Theodolite, Google Earth, Mizwala Qibla Finder. Penggunaan masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan. Misal, penggunaan kompas, yang hanya bisa untuk mengetahui arah mata angin, dengan arah utara magnit bukan utara sejati bumi sehingga perlu koreksi variasi magnit. Kompas juga terpengaruh oleh kutub bumi, sehingga bila tidak berada pada garis katulistiwa tidak seimbang. Kompas juga dapat terpengaruh medan magnit karena sangat sensifif.
Dengan teknik Rashdul Qiblat Tahunan, arah bayang-bayang matahari di Sragen tepat membelakangi arah kiblat dengan prinsip Deklinasi Matahari = Lintang tempat Mekah. Terjadi setiap tanggal 27 Mei dan tanggal 15 Juli. Penggunaan Mizwala Qibla Finder merupakan sebuah sun dial dalam bentuk tongkat istimewa yang dimodifikasi pada bagian bidang dial dimana bidang dapat berputar.
Adanya kegiatan orientasi pengukuran arah kiblat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para pegawai Kementerian Agama dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan arah kiblat.
(YRT)